Sejarah Tradisi Pohon Natal di Perayaan Hari Natal

Pohon Natal
Pohon Natal Besar di Sebuah Pasar Liburan di Ibukota Estonia, Talinn. Photo by (National Geographic)
0 Komentar

Bagaimana Asal Mula Pohon Natal?

Sebelum agama Kristen muncul, tanaman dan pepohonan yang hijau sepanjang tahun memiliki arti khusus bagi manusia pada musim dingin. Sama seperti orang-orang di masa sekarang yang mendekorasi rumah mereka selama masa perayaan dengan pohon pinus dan cemara, banyak orang zaman dahulu menggantungkan daun hijau di pintu dan jendela mereka. Di banyak negara, pohon cemara di percaya dapat mengusir penyihir, hantu, roh jahat, dan penyakit.

Di belahan bumi utara, siang terpendek dan malam terpanjang dalam setahun jatuh pada tanggal 21 dan 22 Desember dan disebut titik balik matahari musim dingin. Banyak orang zaman dahulu percaya bahwa matahari adalah dewa dan musim dingin setiap tahun karena dewa matahari sakit dan lemah.

Mereka merayakan titik balik matahari itu karena itu berarti dewa matahari akan sembuh. Dahan yang selalu hijau mengingatkan mereka pada semua tanaman hijau yang akan tumbuh kembali ketika dewa matahari kuat dan musim panas akan kembali.

Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington

Orang Mesir Kuno menyembah dewa bernama Ra, yang berkepala elang dan memakai matahari sebagai piringan yang menyala di mahkotanya. Pada titik balilk matahari, ketika Ra mulai pulih dari penyakitnya orang Mesir memenuhi rumah mereka dengan pohon palem hijau dan buluh papirus yang bagi mereka melambangkan kemenangan hidup atas kematian.

Bangsa Romawi awal menandai titik balik matahari dengan pesta yang disebut Saturnalia untuk menghormati Saturnus, dewa pertanian. Bangsa Romawi tahu bahwa titik balik matahari berarti bahwa pertanian dan kebun akan segera hijau dan subur. Untuk memperingati peristiwa ini, mereka menghiasi rumah dan kuil mereka dengan dahan yang selalu hijau.

Di Eropa Utara, suku Druid, pendeta bangsa suku Keltik kuno, juga menghiasi kuil mereka dengan dahan yang selalu hijau sebagai simbol kehidupan abadi. Bangsa Viking di Skandinavia menghormati Mistletoe yang selalu hijau karena perannya dalam kematian Balder, dewa cahaya.

Pohon Natal dari Jerman

Jerman dianggap sebagai orang yang memulai tradisi pohon Natal, seperti yang kita kenal sekarang pada abad ke-16 ketika sumber-sumber mencatat umat Kristen yang taat membawa pohon-pohon hias ke rumah mereka. Beberapa orang membangun piramida Natal dari kayu dan menghiasinya dengan tanaman hijau dan lilin jika kayu langka.

0 Komentar