KABAR gembira bagi pecinta sejarah dan budaya di Indramayu. Tiga bangunan bersejarah di Kabupaten Indramayu, yakni Gedung PLN (Gebeo), Kawasan Gedong Duwur, dan Landraad, resmi ditetapkan sebagai cagar budaya. Penetapan ini dilakukan oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Indramayu bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu setelah melalui kajian mendalam.
Ketua TACB Indramayu, Dedy S Musashi, mengungkapkan bahwa ketiga bangunan ini memiliki nilai sejarah dan arsitektur yang sangat tinggi. “Bangunan-bangunan ini merupakan saksi bisu perjalanan sejarah Indramayu. Dengan ditetapkannya sebagai cagar budaya, kita bersama-sama berkomitmen untuk melestarikan warisan budaya bagi generasi mendatang,” ujar Dedy.
Gebeo, yang kini menjadi kantor PT PLN (Persero) di Indramayu, memiliki arsitektur khas kolonial yang unik. Gedung Duwur, yang dulunya merupakan kantor asisten residen Indramayu, menyimpan banyak cerita tentang pemerintahan kolonial di wilayah ini. Sementara itu, Landraad, gedung pengadilan di masa lalu, masih kokoh berdiri di samping Alun-alun Indramayu.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Bupati Indramayu, Hj. Nina Agustina, menyambut baik penetapan ini. Menurutnya, pelestarian cagar budaya merupakan salah satu upaya untuk menjaga identitas dan kekayaan budaya Indramayu. “Dengan semakin banyaknya cagar budaya yang ditetapkan, kita berharap dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Indramayu dan mempelajari sejarahnya,” tutur Nina.
Penetapan ketiga bangunan bersejarah ini menambah daftar panjang cagar budaya di Kabupaten Indramayu. Sebelumnya, sudah ada Pendopo Indramayu, menara air PDAM Indramayu, dan Masjid Kuno Bondan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya.
Dengan ditetapkannya sebagai cagar budaya, ketiga bangunan ini akan mendapatkan perlindungan khusus dari pemerintah. Rencananya, pemerintah daerah akan melakukan upaya pelestarian dan perawatan secara berkala. Selain itu, diharapkan juga akan ada upaya untuk mempromosikan ketiga bangunan ini sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya.