WAKIL Menteri Perindustrian Faisol Riza mengungkapkan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat menguntungkan Indonesia karena banyak pengusaha asal Tiongkok yang berniat berinvestasi dan merelokasi pabriknya ke Indonesia.
“Ada banyak sekali permintaan pengusaha Tiongkok untuk bertemu dengan pihak perindustrian, kami berplkir mereka menilai lebih baik memindahkan industri ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia, agar ekspor ke AS tidak rugi,” ungkapnya dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia bertajuk Estafet Kepemimpinan Baru Menuju Akselerasi Ekonomi, Jakarta, Selasa (3/12).
Faisal menambahkan, di lain sisi dia mengakui Indonesia belum sepenuhnya siap menerima investasi yang cukup banyak. Sebab, ada regulasi yang perlu dibenahi. Urusan investasi, kata Faisal, tak semata berada di tangan Kementerian Perindustrian. Ia menyebut banyak kementerian/lembaga yang terlibat perihal urusan penanaman modal.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
“Kita belum betul-betul bisa siap dengan seluruh serbuan investasi jika terjadi. Karena perbaikan regulasi harus secepat mungkin kita lakukan untuk mengantisipasi perkebangan ekonomi global ini,” jelasnya.
Adapun pengusaha-pengusaha asal Tiongkok yang tengah membidik Indonesia menjadi tempat untuk relokasi pabrik dan investasi bergerak di beragam sektor. Itu mulai dari industri elektronik, industri tekstil, industri logam, dan lainnya. Presiden Prabowo Subianto, ujarnya, meminta para jajarannya untuk segera melakukan konsolidasi regulasi. Tujuannya agar Indonesia tak kehilangan momentum tersebut.
“Karena pemerintahan Pak Prabowo masih di masa awal, sedang konsolidasi regulasi, tapi di lain pihak, karena situasi ekonomi global, ada pernintaan mereka ingin masuk ke Indonesia mendirikan industri di sini, sebagai konsekuensi politik global. Jadi ini dalam fase penting untuk konsolidasi,” tuturnya.
Faisal beraharap potensi investasi itu terealisasi untuk pemerataan pembangunan ekonomi di dalam negeri dapat terakselerasi. Sejauh ini tercatat ada sebanyak 144 kawasan industri yang tersebar di Indonesia. 33 di antaranya berada di luar Pulau Jawa. Jumlah itu disebut meningkat 414%. Itu juga secara tak langsung mendukung upaya pemerataan ekonomi di berbagai wilayah. (*)