Apa itu Danantara ?

Danantara
Lambang Kekuatan Masa Depan Nusantara
0 Komentar

BPI Danantara memiliki mandat ganda dalam mengelola investasi strategis yang tidak hanya memberikan pengembalian finansial berkelanjutan namun juga mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif, artinya memberikan dampak sosial ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat.

Setiap investasi Danantara menjalankan prinsip keadilan sosial dan diarahkan untuk tidak hanya memperkuat sektor inti nasional seperti pendidikan, kesehatan, dan energi terbaru-kan, tapi juga meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan sosial masyarakat.

Struktur Modal Danantara

Danantara akan dikelola melalui skema SWF (Sovereign Wealth Fund) di bawah Badan Pengelola Investasi, badan ini akan mengkonsolidasikan aset BUMN tanpa menyentuh dana tunai dalam APBN.

Baca Juga:Tom Lembong Diperiksa 10 Jam Terkait Surat Kebijakan Impor GulaProfil Erintuah Damanik, Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur

Lewat konsep ini Danantara akan menjadi pemegang aset strategis non-likuid, sehingga memungkinkan fleksibilitas pendanaan proyek-proyek besar tanpa memerlukan suntikan APBN.

Badan ini akan mengkonsolidasikan Indonesia Investment Authority (INA) dan 7 badan usaha milik negara (BUMN). Adapun 7 BUMN yang telah tergabung dalam Danantara sebagai tahap awal ialah Bank Mandiri, Bank BRI, PLN, Pertamina, BNI, Telkom Indonesia, dan MIND ID.

Dengan demikian, nilai dana kelolaan atau asset under management (AUM) BP Investasi Danantara yang berasal dari INA dan 7 BUMN sekitar 600 miliar dollar AS. Sehingga pada tahap awal, Danantara akan mengelola aset sebesar 600 miliar dollar AS (kurs Rp 15.840) atau setara Rp 9.504 triliun.

Jumlah tersebut ditargetkan akan meningkat hingga mencapai 982 miliar dollar AS. Hal ini membuat Danantara menjadi Sovereign Wealth Fund (SWF) terbesar nomor 4 di dunia.

Prospek Danantara di masa depan

Danantara berpotensi besar menjadi ultimate shareholders INA. Dengan demikian INA akan fokus ke perusahaan pelat merah besar yang layak diinvestasi, sedangkan sisanya akan dikelola oleh Danantara.

Danantara dapat menjadi entitas pengelola kekayaan negara setara Temasek di Singapura dan Khazanah milik Malaysia. Sebab, dalam hal aset, angka konsolidasi BUMN lebih besar dibandingkan keduanya.

Berdasarkan laporan keuangan gabungan yang dirilis Kementerian BUMN, total aset portofolio BUMN mencapai Rp10.401,50 triliun atau naik 6,26% secara tahunan. Sementara itu, liabilitas meningkat 4,03% year on year (YoY) menjadi Rp6.957,43 triliun, serta ekuitas mencapai Rp3.444,07 triliun atau naik 11,07%.

0 Komentar