Peluangnya masih ada, apakah Bima Arya akan diduetkan dengan cagub partai lain yaitu PDIP atau Nasdem, tergantung pertimbangan dan kebijakan partai.
PAN dan Demokrat yang tergabung di KIM tersandera dengan intervensi dari partai besar seperti Golkar dan Gerindra. Padahal peta politik Pilkada, baik tingkat provinsi, kabupaten dan kota berbeda dengan Pilpres. Elektoral kandidat dan juga partai di masing-masing daerah-daerah sangat variatif dan disitulah peluang kandidat dari Demokrat dan juga PAN masih ada.
Kesimpulan
Bisa diambil benang merahnya ternyata bukan hanya kerugian politik diarahkan ke Anies Baswedan dan juga Kader PDIP, di internal Koalisi Indonesia Maju ( KIM) terjadi pemangkasan politik khususnya bagi kader Demokrat dan PAN.
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
Dengan banyaknya kader Gerindra dan Golkar maju di Pilkada menunjukkan bahwa kedua partai PAN dan Demokrat hanya berfungsi sebagai partai marginal atau partai stempel pengusung para kandidat Golkar dan Gerindra.
Sekarang publik menunggu sikap PAN dan Demokrat, apakah pada pilkada di Jawa Barat akan mengusung kader-kader terbaiknya ikut kontestasi Pilkda? Apakah mereka pada akhirnya hanya menjadi korban politik dilingkaran Koalisi Indonesia Maju?
Penulis: Heru Subagia, mantan Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Cirebon