Mereka menyatakan, “Tentara pendudukan secara langsung menargetkan warga sipil yang mengungsi saat salat subuh, yang menyebabkan lonjakan cepat dalam jumlah korban.”
Kantor media Gaza menempatkan “tanggung jawab penuh atas pembantaian ini pada pendudukan Israel dan administrasi AS,” serta mendesak komunitas internasional untuk “menekan Israel agar menghentikan genosida dan pembersihan etnis di Gaza.”
Sementara itu, militer Israel mengeklaim bahwa sekolah tersebut adalah “markas militer aktif” Hamas dan menyebut bahwa “beberapa langkah telah diambil untuk meminimalkan risiko terhadap warga sipil.”
Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya
Dengan serangan ini, jumlah sekolah yang menjadi target militer Israel di Gaza dalam seminggu terakhir meningkat menjadi enam, menurut perhitungan Anadolu. (*)