DEMONSTRASI mahasiswa menuntut kampus mereka untuk memutuskan hubungan dengan Israel terkait invasi ke Jalur Gaza telah menyebar di Eropa, Selasa (7/5), dengan aksi demonstrasi digelar di Belanda, Jerman, Prancis, Swiss, dan Austria.
Mahasiswa dari berbagai kampus di Eropa, terinspirasi oleh aksi demonstrasi di berbagai kampus di Amerika Serikat (AS), menduduki bangunan kampus menuntut universitas mereka memutuskan hubungan dengan institusi Israel sebagai hukuman atas invasi ‘Negeri Zionis’ itu ke Jalur Gaza.
Ratusan demonstran melanjutkan aksi mereka Selasa (7/5) malam di sekitar kampus Universitas Amsterdam, tempat polisi, malam sebelumnya, menyerbu para demonstran dan menghancurkan tenda-tenda setelah para mahasiswa menolak meninggalkan kampus mereka.
Baca Juga:Benda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RAT
Saat aksi demonstrasi dilanjutkkan pada Selasa (7/5) malam, para demonstran mendirikan barier di akses mereka ke kampus yang diawasi oleh polisi.
Polisi mengatakan sebanyak 169 orang telah ditahan ketika polisi membuarkan demonstrasi pada Senin (6/5) malam.
Semua demonstran itu telah dibebaskan kecuali dua orang yang diduga memicu kerusuhan.
Sementara itu, sekitar 50 demonstran melakukan aksi di depan perpustaan di Universitas Utrecht dan beberapa orang di Universitas Teknik Delft.
Di Leipzig Jerman, sebanyak 50 hingga 60 mahasiswa menduduki gedung perkuliahan pada Selasa (7/5), memasang spanduk bertuliskan, “Pendudukan kampus menentang genosida”.
Para demonstran membarikade pintu gedung kuliah dari dalam dan mendirikan tenda di lapangan.
Sebelumnya, di Universitas Berlin, polisi membubarkan aksi demonstrasi setelah 80 orang mendirikan tenda di lapangan kampus.
Baca Juga:Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT, Ditemukan Luka di Kepala dari Pelipis Kanan dan Kiri, Dugaan Masalah PribadiAnggota Satlantas Polresta Manado Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak Bagian Kepala
Para demonstran, yang sebagian mengenakan keffiyeh sebagai lambang pro-Palestina. duduk di depan tenda sembari membawa spanduk.
Di Paris, polisi dua kali membubarkan demonstrasi di Universitas Sciences Po. Polisi diturunkan agar mahasiswa lain bisa mengikuti ujian.
Aksi demonstrasi digelar di Sciences Po menuntut pihak kampus untuk menjelaskan kerja sama mereka dengan institusi Israel.
Di Swiss, aksi protes digelar di tiga universitas di Lausanne, Jenewa, dan Zurich.
Universitas Lausanne menegaskan mereka tidak berencana memutuskan hubungan dengan Israel seperti yang dituntut para demonstran.
Di Austria, puluhan demonstran menduduki kampus Universitas Wina sejak Kamis (2/5).