SANGAT mudah bagi Alloh untuk merendahkan manusia yang sombong dan menentang-Nya. Bahkan Alloh dapat dengan mudah membuat orang tersebut mati dalam keadaan terhina dengan sebab yang tak disangka-sangka.
Sebagaimana kematian Namrud yang semasa hidupnya mengklaim dirinya sebagai Tuhan. Raja yang terkenal zalim pada masa nabi Ibrahim itu mati dengan cara yang tidak biasa dialami manusia.
Ia mati dengan hina dan mengenaskan. Bukan karena tewas di medan peperangan melainkan karena nyamuk yang masuk ke lubang hidungnya.
Baca Juga:Oknum Polisi Diduga Terlibat Tambang Emas Ilegal di Kalimantan UtaraSaat Berkunjung ke Tebuireng, Prabowo Nyekar ke Makam Gus Dur
Dikisahkan bahwa Allah mengirimkan malaikat untuk memberi peringatan kepada raja Namrud yang diktator. Namun, hingga tiga kali peringatan diberikan, Namrud tetap menentang Alloh. Hingga malaikat pun menantang Namrud untuk mengumpulkan semua pasukannya.
“Pada hari yang ditentukan, ia kumpulkan seluruh pasukan dengan seluruh kekuatannya, di sebuah tempat yang sangat luas. Allah kemudian memerintahkan kepada malaikat yang menjadi utusan-Nya untuk membuka satu pintu yang menjadi jalan bagi datangnya nyamuk-nyamuk,” dikutip dalam buku 40 Kisah Akhir Hidup Kezaliman Makhluk-Makhluk Allah yang disadur oleh Kaserun AS Rahman dari sejumlah kitab diantaranya Al Jaza’ min Jinsil ‘Amal karya Sayyid Husein Affani, Al Qashshah wa Ibrar karya Syekh Abdullah Yusuf Ajlan, As Silsilah ash Shahihah karya Syekh Muhammad Nasiruddin al Albani, At Tahdzir min Su’il Khatimah karya As Subhani dan 100 Qishshah min Nihayah Azh Zhalimin karya Hani al Hajj.
Kemudian Allah mengirim nyamuk-nyamuk tersebut untuk menyerbu pasukan Namrud. Nyamuk itu menggigit kulit hingga tembus ke dalam daging dan membuat para pasukan Namrud tewas.
Sementara Namrud masih selamat dan menyaksikan kekalahan pasukannya oleh nyamuk. Tetapi, Allah mengirim nyamuk masuk ke lubang hidung Namrud.
Nyamuk itu hidup dan tinggal di dalamnya selama 400 tahun. Hal itu membuat Namrud hidup penuh kesengsaraan karena nyamuk yang bersarang di kepalanya.
Namrud hidup seperti orang yang tidak waras. Setiap hari ia memukuli kepalanya sendiri dengan palu, hingga membuat orang merasa iba dan kasihan terhadapnya. Selama 400 tahun Namrud hidup penuh penderitaan hingga kemudian dia tewas dengan mengenaskan. (*)