Ada banyak istilah mengenai Revolusi Industri 4.0 ini, yang lebih sederhana dikenal sebagai era digital, dunia maya, virtual, online, daring (dalam jaringan), atau sejumlah akronim lain yang tersemat di dalamnya. Meskipun banyak istilah, namun tetap mengacu pada makna yang sama; MIGRASI.
Migrasi disini bukan hanya memindahkan data fisik ke data digital saja, tapi juga orang-orangnya pun ikut berpindah ke dunia virtual. Itulah kenapa hari ini kita mengenal istilah netizen atau warganet. Adanya istilah netizen (warganet) adalah bukti bahwa kita tidak hanya hidup dalam ekosistem kehidupan nyata, tapi juga berkecimpung dalam dunia virtual.
Di samping itu, era ini pun disebut era milenial dimana penduduk asli era ini adalah kaum generasi Z yang lahir tahun 1995-2012. Sementara mereka yang lahir sebelum rentan tahun tersebut, dinamakan sebagai “Imigran” atau generasi X (yang lahir tahun 1966-1976) dan generasi Y (yang lahir tahun 1977-1994). Menyedihkan sekali bukan ? Kita hanya sebatas imigran di zaman ini, hehe.
Baca Juga:Tjahjo Kumolo Larang ASN Pakai CadarTragis, Dua Pengendara Sepeda Motor Tertimpa Tiang Listrik, Lihat Videonya
Istilah lain yang lebih sederhana dari Revolusi Industri 4.0 ini yaitu bisa dibilang masa sekarang adalah masa dimana semuanya serba online. Dimulai dari berbelanja, menonton, bermain, belajar, pesan makanan, bahkan pesan ojekpun sudah berbasis online. Hebat !
Dalam menghadapi era teknologi berbasis online ini, tentunya ada banyak PR besar yang harus dikerjakan bersama agar bisa mengikuti perkembangan zaman. Baik itu sistem pemerintahannya (yang saat ini sebagian besar sudah berbasis online), pendidikannya, setiap individunya, dan khususnya sebagai penulis.
Menjadi penulis di era Revolusi Industri 4.0 atau era digital tidaklah sulit dan juga tidak mudah. “Lah, ko tidak sulit – tidak mudah ? Yang benar yang mana ?” Maksudnya tidak sulit karena media menulis sangatlah mudah dan murah, contohnya seperti platfrom Blogspot dan Wordpress yang merupakan media tulis gratisan yang disediakan Google untuk para penulis diseluruh dunia.
Tidak mudah karena menulis dengan kualitas baik itu sulit, serta harus berkompetisi dengan tulisan orang lain dan juga harus bersaing dengan web-web raksasa. Perlu strategi khusus nan jitu dalam menulis dan memahami media digital. Diantara strategi menulis dalam dunia digital yang biasa saya lakukan adalah pengoptimalan SEO (Search Engine Optimation) dan Research Keyword (penargetan kata kunci). Dengan begitu, tulisan kita dapat bersaing dengan web-web besar. Kembali ke pertanyaan, “Mengapa harus menulis lewat blog ?” Karena jika kita sebagai penyedia jasa (informasi, telekomunikasi atau transfortasi), ada 4 poin penting yang harus diperhatikan di era Revolusi Industri 4.0 ini, yaitu :