World Water Forum ke-10 Sepakati Bali Basin Action Champions Agenda, Komitmen Kelola Sungai Dukung SDGs

Foto udara kawasan permukiman di Muara Sungai Batanghari, Kuala Jambi, Tanjungjabung Timur, Jambi, Kamis (17/1
Foto udara kawasan permukiman di Muara Sungai Batanghari, Kuala Jambi, Tanjungjabung Timur, Jambi, Kamis (17/10/2019). Kuala Jambi yang berada di pesisir pantai timur Sumatera dan dihuni oleh banyak nelayan tersebut merupakan bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD) Sungai Batanghari yang saat ini tengah dikembangkan oleh pemerintah daerah setempat menjadi daerah tujuan wisata minat khusus dengan atraksi budaya lokal, salah satunya tradisi melaut. (Antara)
0 Komentar

PARA peserta Forum Air Dunia (WWF) ke-10 menyepakati “Bali Basin Action Champions Agenda” berisi komitmen baru dalam mendukung pengelolaan wilayah sungai sebagai penggerak pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Para peserta segmen wilayah sungai menyambut baik keputusan World Water Forum ke-10 untuk lebih mengonsolidasikan pengelolaan wilayah sungai sebagai prioritas politik dengan terus memasukkan isu wilayah sungai ke dalam segmen politik tingkat tinggi,” kata Sekretaris Jenderal International Network of Basin Organisations (INBO) Eric Tardieu, di Badung, Bali, Jumat.

Tardieu menuturkan isu wilayah sungai juga mencakup segmen kementerian, parlemen, dan pemerintah daerah.

Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum

Bali Basin Champions Agenda mencakup langkah kolaboratif seperti peluncuran Twin Basin Initiative(TBI), sebuah program global peningkatan kapasitas dan pertukaran pengalaman antarsesama organisasi dari seluruh dunia yang bekerja dalam Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (Integrated Water Resources Management/IWRM) di tingkat wilayah sungai nasional maupun lintas negara.

Untuk mencapai hal tersebut, TBI akan mendukung kegiatan peningkatan kapasitas bersama, seperti webinar, pertukaran tatap muka, kunjungan studi, serta penyebaran pembelajaran dalam skala global seperti peer to peer dan ke masyarakat.

INBO merupakan organisasi yang memberi perhatian pada implementasi pengelolaan sumber daya air terpadu baik dalam wilayah sungai nasional maupun lintas negara, danau dan akuifer, dari sisi tata kelola yang terpadu.

INBO juga memberi perhatian pada perencanaan strategis, sistem informasi bersama, pembiayaan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan perubahan iklim, preservasi keanekaragaman hayati, serta kerja sama lintas negara.

Sejumlah pihak turut berkontribusi dalam program tersebut termasuk Komisi Eropa dalam bentuk proyek global peer-to-peer untuk organisasi wilayah sungai dan peningkatan kapasitas dan program kembaran IWRM antarorganisasi wilayah sungai.

Turut terlibat juga Badan Pembangunan Perancis yang berkontribusi dalam bentuk Proyek DYNOBA (peningkatan kapasitas organisasi wilayah sungai lintas negara di Afrika).

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam pembukaan Basin Segment Day menyatakan kolaborasi merupakan kunci keberhasilan dalam pengelolaan basin atau wilayah sungai.

0 Komentar