WHO Terbitkan Daftar Patogen Bakteri Prioritas yang Berpotensi Jadi Ancaman Kesehatan Manusia

Gedung WHO (xinhua)
Gedung WHO (xinhua)
0 Komentar

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) resmi merilis Daftar Patogen Bakteri Prioritas (BPPL) 2024 yang berpotensi menjadi ancaman kesehatan baru bagi manusia. Indonesia sendiri merupakan satu dari lima negara di dunia yang memiliki risiko tinggi terhadap patogen serta ancaman kesehatan baru tersebut.

WHO menyebut bahwa daftar patogen baru ini merupakan sumber informasi penting dalam upaya melawan resistansi antimikroba (AMR). Sebagai informasi, resistansi antimikroba adalah kondisi ketika bakteri, virus, jamur, dan parasit mengalami perubahan sehingga memiliki daya tahan atau kekebalan yang tinggi terhadap obat-obatan antimikroba dan/atau antibiotik.

WHO menyebut, resistansi antimikroba merupakan ancaman serius bagi dunia.

Menurut data WHO, sekitar 9,45 juta kematian pada 2019 lalu yang sebagian besar terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dikaitkan erat dengan resistansi antimikroba. Adapun, Indonesia diklaim tengah menghadapi risiko resistansi antimikroba yang tinggi.

Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya

“Indonesia adalah salah satu dari lima negara di dunia dengan proyeksi persentase peningkatan konsumsi antimikroba terbesar pada 2030,” tulis WHO dalam keterangan resminya, dikutip Senin (12/8/2024).

Melalui daftar BPPL 2024, WHO merilis daftar 15 famili patogen resistan antibiotik (ABR) yang dikualifikasikan ke dalam tiga kategori, yakni prioritas kritis, tinggi, dan sedang untuk penelitian dan pengembangan (R&D) terkait pengawasan dan pengendalian resistensi antibakteri.

Berikut daftar 15 famili patogen resistan antibiotik yang menurut WHO berdasarkan kategori.

Kelompok Prioritas Kritis

Patogen bakteri ABR yang tergolong dalam kelompok ini menimbulkan ancaman tertinggi bagi kesehatan masyarakat akibat terbatasnya pilihan pengobatan, beban penyakit yang tinggi (mortalitas dan morbiditas), dan tren peningkatan ABR.

Menurut WHO, infeksi dengan patogen kategori kritis berpotensi sangat sulit untuk dicegah dan sangat mudah menular.

  • Enterobacterales (carbapenem-resistant)
  • Enterobacterales (generasi ketiga cephalosporin-resistant)
  • Acinetobacter baumannii (carbapenem-resistant)
  • Mycobacterium tuberculosis, rifampicin-resistant

Kelompok Prioritas Tinggi

Patogen bakteri ABR yang terkelompok dalam kategori ini disebut WHO sangat sulit diobati, menyebabkan beban penyakit yang substansial, seperti kematian dan kesakitan, menunjukkan tren peningkatan resistensi, sangat sulit dicegah, sangat mudah menular, dan hanya ada sedikit pengobatan potensial dalam pengembangannya.

Baca Juga:Demonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah KorbanKomnas HAM Terjun Langsung Tangani Kasus Kematian Wartawan TribrataTV di Karo

Meskipun disebut mungkin tidak kritis secara global, patogen dalam kategori ini dapat menjadi kritis bagi beberapa populasi dan di wilayah geografis tertentu.

0 Komentar