Warga Panik Berhamburan, Gempa Bermagnitudo 4.9 Guncang Kendari

Warga Panik Berhamburan, Gempa Bermagnitudo 4.9 Guncang Kendari
Wilayah Kota Kendari dan Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) diguncang gempa berkekuatan 4,9 skala richter, Jumat (25/3/2022) malam. Berdasarkan data yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Geofisika Kendari, gempa tersebut terjadi sekira pukul 21.30 wita.
0 Komentar

WARGA Kendari, Sulawesi Tenggara, panik berhamburan keluar rumah saat terjadi gempa bermagnitudo 4,9 dengan kedalaman 2 km pada Jumat (25/3/2022) malam.

Sejumlah warga di kota ini keluar dari rumah dan gedung karena takut saat terjadi gempa. Gempa bahkan hampir dirasakan di seluruh wilayah Kota Kendari.

Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rudin melalui keterangan tertulis Humas BMKG Kendari, Jumat, mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter dengan magnitudo 4,9.

Baca Juga:Aktor The Stranded, Beam Papangkorn Meninggal Dunia Ditemukan Tak Sadarkan DiriRara Pawang Hujan Datangi Deddy Corbuzier, Bantah Dibayar 3 Digit untuk Mandalika

“Kejadian dan parameter gempa bumi hari Jumat, 25 Maret 2022, pukul 21.20 Wita di sebelah Timur Laut Soropia, Kabupaten Konawe diguncang gempa bumi tektonik,” katanya.

Dia menyebutkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3.87 LS, 122.76 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 11,9 km, Timur Laut Soropia, Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara, pada kedalaman 2 km.

BMKG menyampaikan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Kendari Utara di Timur Laut Soropia, Kabupaten Konawe.

“Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Kendari III – IV MMI, Ranomeeto dan Moramo (Konawe Selatan) III MMI, Besulutu (Konawe) terasa II – III MMII (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu,” jelasnya.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.

“Hingga pukul 22.15 Wita hasil monitoring BMKG menunjukkan terjadi tiga aktivitas gempa bumi susulan,” ujar dia.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Baca Juga:Deretan Menteri yang Terdampak Amarah Jokowi, Kena Reshuffle?Jokowi Mangkel CCTV Impor: Dipikir Kita Bukan Negara Maju?

“Kemudian periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” demikian Rusdin. (*)

0 Komentar