Wali Kota Cirebon Pertama Catat Mesin Pompa Riol Ade Irma Suryani di Gedenkboek der Gemeente Cheribon 1906-1931

Wali Kota Cirebon Pertama Catat Mesin Pompa Riol Ade Irma Suryani di Gedenkboek der Gemeente Cheribon 1906-1931
0 Komentar

BANGUNAN dan instalasi pompa air riol Taman Ade irma Suryani, berkaitan dengan berdirinya Gemeente Cheribon atau pemerintahan Kota Cirebon. Alat ini dulu, digunakan untuk menyedot air saat terjadi banjir akibat hujan dan rob air laut.

Sejarah bangunan dan instalasi pompa air riol terdapat dalam buku Gedenkboek der Gemeente Cheribon 1906-1931. Dalam buku dijelaskan proses pembangunan, pengoperasian sampai fungsinya.

Buku itu sebagai laporan Wali Kota Cirebon pertama, J.H. Johan yang menjabat tahun 1920-1925.

Baca Juga:Misteri Kematian Brigadir Yosua yang Ditembak di Kediaman Kadiv PropamMenelisik Pasal di RUU KUHP: Layakkah “Perkosaan” Pada Istri Dipidana?

Dalam buku dijelaskan, proyek bangunan dan instalasi pompa air riol dimulai pada tahun 1919. Setelah bangunan dan instalasi terhubung, pompa air mulai resmi beroperasi pada tahun 1922.

Pompa Riol Ade Irma Suryani merupakan pusat pompa drainase dan air limbah di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.

Dinamakan Pompa Riol Ade Irma Suryani lantaran pompa riool tersebut berada di kawasan wisata Ade Irma Suryani.

Keberadaan Pompa Riol Ade Irma Suryani, memiliki sejarah yang cukup bermanfaat untuk masyarakat Cirebon di masa lampau.

Dahulu, pompa ini difungsikan sebagai pompa drainase menguras genangan air di Kali Bacin, yang kini dikembangkan menjadi jalan, gedung dan pabrik rokok British American Tobacco Comp atau yang dikenal dengan BAT.

Mesin pompa buatan Crossley Brother Ltd, sebuah perusahaan manufaktur yang berbasis di Manchester Inggris tersebut mempunyai arti yang cukup penting bagi sejarah Kota Cirebon. Sebab, mesin tersebut erat kaitanya dengan pembangunan Cirebon sebagai Kota Gemeente oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda.

Pada tahun 1906, Hindia Belanda menetapkan Cirebon sebagai Gemeente atau daerah otonomi (Kotapraja). Status Gemeente memberikan otonomi lebih luas untuk membangun dan menata kota lebih mandiri. Pembangunan Kota Cirebon pun semakin masif.

Baca Juga:Ketika Pertemuan Menteri Luar Negeri G-20 di Bali Jadi Kegagalan BesarKembali Menggugat Presidential Threshold

Pemerintah Hindia Belanda telah memikirkan sistem saluran air di Kota Cirebon dengan sangat baik. Bukti kesungguhan Hindia Belanda adalah membangun saluran air bawah tanah (Riol) yang terdapat di 10 titik. Riol membentuk jaringan hingga berakhir di kolam oksidasi Kesenden dan kolam oksidasi Taman Ade Irma.

Dulu Cirebon dikenal jorok dan kumuh. Karena benteng yang berada di kawasan Kebumen meledak dan reruntuhanya menutup sebagian Kali Bacin.

0 Komentar