Volodymyr Zelenskiy Akui Bantuan Barat Tidak Gratis Sesuatu Ada Harganya

Volodymyr Zelenskiy Akui Bantuan Barat Tidak Gratis Sesuatu Ada Harganya
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. (Wikimedia Commons/President.gov.ua)
0 Komentar

PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengakui bantuan yang diberikan negara-negara Barat kepada negaranya, ada harganya dan tidak gratis, untuk menghadapi invasi Rusia.

Amerika bersama sejumlah negara sekutu diketahui banyak memberikan bantuan untuk Ukraina, termasuk bantuan fasilitas dan infrastruktur militer guna menghadapi invasi Rusia.

Bantuan yang diberikan mulai dari persenjataan, helm hingga rompi anti-peluru yang dibutuhkan para pejuang Ukraina. Selain AS dan negara Barat, bantuan juga dari dari Asia, seperti jepang yang mengirimkan rompi anti-peluru dan helm militer.

Baca Juga:Kisah Mimpi Bill Ackman, Perang Dunia III Kemungkinan Sudah DimulaiKasus Penembakan Sunardi oleh Densus 88, IDI Sukoharjo Angkat Suara Minta Jangan Kaitkan Profesi dokter dengan Terorisme

“Uang yang dialokasikan oleh Eropa dan negara-negara lain dihabiskan hanya untuk bantuan kemanusiaan atau senjata,” ujar Presiden Zelenskiy seperti melansir TASS 14 Maret.

“Terkadang kami menerima senjata secara langsung, tetapi Anda harus memahami bahwa segala sesuatu ada harganya,” jelasnya.

“Setiap kali uang yang kami dapatkan disebutkan, yah, semuanya dibayar, itu tidak gratis,” sambung Presiden Zelenskiy.

Pada akhir Februari, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky meminta Uni Eropa untuk membiarkan negaranya bergabung dengan serikat pekerja segera. Permohonan Ukraina untuk keanggotaan Uni Eropa di bawah prosedur yang dipercepat telah diterima, didaftarkan dan sedang dipertimbangkan, kata Kepala Kantor Presiden Ukraina Andrey Yermak pada 1 Maret.

Sementara itu, para kepala negara dan pemerintah Uni Eropa, yang berkumpul untuk pertemuan puncak informal di Versailles Prancis, menyatakan solidaritas mereka dengan Ukraina dalam sebuah pernyataan bersama, tetapi tidak memberikan status kandidat ke Kiev.

Menurut pernyataan terakhir, Uni Eropa akan terus memperkuat hubungannya dengan Ukraina, yang termasuk dalam ‘keluarga Eropa’. Namun, menurut Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, proses aksesi Ukraina ke UE dapat memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Presiden Ukraina Vladimir Zelensky juga mengatakan, baik Rusia maupun Negara Barat harus memberikan jaminan keamanan kepada negaranya.

Baca Juga:Bandai Namco Sumbang Rp12,5 Miliar kepada Save the Children untuk UkrainaJurnalis Asing Pertama asal Amerika Serikat Tewas di Ukraina, Diduga Ditembak Pasukan Rusia

“Selain dari Federasi Rusia, jaminan keamanan juga harus diberikan oleh para pemimpin lain,” ungkapnya.

Lebih jauh, Presiden Ukraina juga menerangkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak menawarkan perlindungan kepada negaranya.

“Yang kita butuhkan saat ini bukanlah kata-kata, tetapi jaminan keamanan dari negara-negara dan serikat-serikat negara yang mampu menyediakanny. Kami tidak ingin mengobarkan perang lagi,” tukas Presiden Zelenskiy.

0 Komentar