Vladimir Putin Tunjuk Alexander Dvornikov, Mantan Komandan Pertama Operasi Militer Rusia di Suriah Ini Bertugas ke Ukraina

Vladimir Putin Tunjuk Alexander Dvornikov, Mantan Komandan Pertama Operasi Militer Rusia di Suriah Ini Bertugas ke Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin menunjuk jenderal baru untuk memimpin perang Rusia di Ukraina, Jenderal Alexander Dvornikov.
0 Komentar

PRESIDEN Rusia Vladimir Putin diketahui telah menunjuk Komandan Baru dalam serangkaian perang melawan Ukraina. Hal ini dilakukan usai negeri beruang merah tersebut gagal merebut Ibu Kota Ukraina, Kyiv.

Berdasarkan laporan CNN, seorang pejabat AS dan pejabat Eropa membeberkan bahwa Rusia telah menunjuk Jenderal Angkatan Darat Alexander Dvornikov, komandan Distrik Militer Selatan Rusia, sebagai komandan militer Rusia di Ukraina.

“Hal ini menunjukkan bahwa Rusia memandang itu berjalan sangat buruk dan mereka perlu melakukan sesuatu yang berbeda,” kata pejabat Eropa itu.

Baca Juga:Dikenal Kejam, Tentara Neo Nazi Rusia yang Kini Bantu Putin bernama RusichFakta Gaya Hidup Kane Tanaka, Wanita Tertua di Dunia Berusia 119 Tahun

Adapun Komandan baru ini disebutkan mempunyai pengalaman tempur yang cukup luas. Sehingga diharapkan dapat fokus pada wilayah Donbas.

Dvornikov yang saat ini menginjak umur 60 tahun merupakan komandan pertama operasi militer Rusia di Suriah, terutama setelah Putin mengirim pasukannya pada September 2015 untuk mendukung pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Selama memimpin operasi di Suriah dari periode September 2015-2016, pesawat Rusia mendukung Rezim Assad dan sekutunya saat mereka mengepung Aleppo timur yang dikuasai pemberontak.

Salah satunya dengan membombardir lingkungan padat penduduk dan menyebabkan banyak korban sipil berjatuhan. Kota itu jatuh ke tangan pasukan pemerintah Suriah pada Desember 2016.

Pasukan Rusia diketahui telah menggunakan pendekatan yang sama di beberapa bagian Ukraina. Di antaranya seperti menyerang bangunan tempat tinggal di kota-kota besar dan menghancurkan sebagian besar kota pelabuhan Mariupol di Ukraina.

“Kami akan melihat seberapa efektif itu terbukti. Doktrin Rusia, taktik Rusia tetap sama seperti sejak Afghanistan. Mereka melakukan hal-hal dengan cara lama yang sama,” ujar pejabat itu. (*)

0 Komentar