Viral Foto Pernikahan Beda Agama di Kota Semarang, Mempelai Wanita Berhijab Ikut Pemberkatan di Gereja

Viral Foto Pernikahan Beda Agama di Kota Semarang, Mempelai Wanita Berhijab Ikut Pemberkatan di Gereja
Pernikahan beda agama. Foto-foto pernikahan beda agama di Semarang viral di media sosial setelah diunggah Achmad Nurcholis di Facebook. Foto: Tangkapan layar.
0 Komentar

MEDIA sosial digemparkan dengan beredarnya foto-foto pernikahan beda agama yang terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah. Dalam foto tersebut, mempelai perempuan beragama Islam dan mengenakan jilbab, sementara mempelai pria yang mengenakan jas beragama Nasrani.

Dalam salah satu foto, seorang pastur berdiri di tengah-tengah kedua mempelai dengan latar belakang gambar salib dengan patung Yesus. Diyakini gereja tersebut adalah milik umat Katolik.

Achmad Nurcholis, konselor nikah beda agama tersebut dalam media sosialnya menjelaskan perihal foto-foto yang beredar. “Perbedaan itu menyatukan, bukan memisahkan,” tulis Achmad Nurcholis di akun Facebooknya @Ahmad Nurcholis, Ahad (6/3/2022).

Baca Juga:KPK Bakal Kejar Aset Milik Koruptor yang Ada di Luar NegeriLuncurkan Mobil Listrik, Aston Martin Gandeng Britishvolt Untuk Bikin Baterai Super

https://www.tiktok.com/@delik.news/video/7072667138925858075?is_from_webapp=1&sender_device=pc&web_id7072668404784416257

Ahmad Nurcholis mengungkapkan jika kedua mempelai menjalani ritual pernikahan dua kali. Pertama pemberkatan nikah di Gereja St. Ignatius Krapyak, kedua menjalani akad nikah di sebuah hotel Kota Semarang, Sabtu(4/3/2022).

“Dua tahun lalu sejoli ini komunikasi dan kemudian bersama ortu pihak perempuan bertemu dengan saya. Setelah itu ada lika-liku dan dinamika di antara keluarga mereka,” kata Ahmad Nurcholish menjelaskan.

“Tapi hari ini alhamdulillah, puji Tuhan keduanya menyatu dalam pernikahan. Tadi pagi saya dampingi mereka untuk pemberkatan nikah di gereja. Setelah itu jelang siang dilanjutkan dengan akad nikah.”

Pria kelahiran 1974 itu adalah aktivis LSM Pusat Studi Agama dan Perdamaian (ICRP), yang dikenal sebagai pendamping dan penasehat pasangan beda agama. Menurut dia pernikahan tersebut adalah penyatuan perbedaan. “Beginilah seharusnya: perbedaan tak (lagi) menjadi penghalang untuk mengarungi hidup bersama dan juga bahagia.” (*)

0 Komentar