KABAR mengejutkan di balik spanduk yang menuduh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, tersembunyi pula spanduk PKS yang kembali menghebohkan publik.
Hal tersebut viral usai netizen @MurtadhaOne1 membagikan sebuah video pencopotan spanduk Panglima Andika ‘yang disebu PKI’ tersebut, seperti dilihat dari Twitter, Senin, 4 April 2022.
https://twitter.com/MurtadhaOne1/status/1510842660314968065?s=20&t=jkXazHAIekCp3OEk-ZtNzg
“Dibalik Spanduk fitnah terhadap Panglima TNI ternyata ada PKS,” tulisnya.
Dalam video tersebut nampak beberapa petugas berseragam TNI dan Sat Pol PP tengah melepas spanduk bergambar Panglima Andika tersebut.
Baca Juga:Warga Dusun Ini Robohkan Masjid Usai Dijanjikan Ada Dermawan Bantu Perbaikan, Hasilnya Tak Jelas KeberadaannyaSelamat Jalan Estelle Harris, Pengisi Suara Mrs. Potato Head Meninggal Dunia
Setelah spanduk Panglima Andika dilepas, terlihatlah sebuah spanduk PKS yang tak kalah besar terpasang di belakangnya.
Video tersebut kembali membuat geram netizen menyusul cuitan serupa yang juga sempat viral sebelumnya.
Diketahui, sebuah gambar baliho besar yang menampakkan wajah Panglima TNI Andika Perkasa yang disebut sebagai ‘PKI gaya baru’ viral di media sosial.
Gambar tersebut viral usai dibagikan netizen @tukangrosok__, seperti dilihat dari Twitter, Senin, 4 April 2022.
Dalam cuitan tersebut netizen @tukangrosok__ menggaungkan untuk menangkap pelaku pembuat dan pemasang baliho tersebut.
“Tangkap pembuat dan pemasang spanduk ini. lokasi wilayah Kel. Gelora Tanah Abang Jakarta Pusat,” tulis netizen @tukangrosok__, dikutip dari Twitter.
https://twitter.com/tukangrosok___/status/1510623512100470786?s=20&t=jkXazHAIekCp3OEk-ZtNzg
Sebelumnya, Panglima Andika telah mencabut larangan keturunan PKI (anak dan cucu dari orang yang terlibat PKI) menjadi prajurit TNI.
Baca Juga:Jakarta Kembali Terapkan PTM Kapasitas Siswa 100 Persen, Pemprov Diminta Atur Jam Pulang SiswaPrediksi BMKG: Hujan Lebat di Sebagian Besar Wilayah Indonesia
Kebijakan yang dibuat Panglima TNI Jenderal Andika tersebut pun menuai banyak dukungan dari berbagai kalangan.
Hal tersebut karena dinilai sebagai bentuk keadilan dan mengakhiri pendiskriminasian yang selama ini terjadi dalam seleksi untuk menjadi prajurit TNI. (*)