Vice President Business Development Frankfurt Book Fair, Claudia Kaiser Bawa Salatiga ke Kancah Internasional

Vice President Business Development Frankfurt Book Fair, Claudia Kaiser menghadiri Salatiga LitFest 2024 pada
Vice President Business Development Frankfurt Book Fair, Claudia Kaiser menghadiri Salatiga LitFest 2024 pada 14-16 Agustus 2024, Rabu (14/8) di Gedung Korpri Kota Salatiga (Foto: Josua Gian A)
0 Komentar

“Anda bisa belajar, kita bisa belajar, Anda bisa belajar, kita semua bisa belajar satu sama lain dan itu sangat penting,” ujarnya.

Lebih lanjut Claudia menjelaskan bahwa kali ini merupakan pertama kalinya Frankfurt Book Fair menghadirkan koleksi buku berbahasa Jerman ke Salatiga. Ada juga beberapa buku berbahasa Inggris, tidak semuanya dalam bahasa Jerman. Ada banyak buku anak-anak dengan banyak ilustrasi.

“Saya berharap ini adalah awal yang baik untuk lebih banyak kerja sama, lebih banyak pertukaran. Karena saya juga percaya kita harus memahami seperti apa duniamu. Bukan hanya saya, tapi kita semua di Eropa. Maka dari itu sangat penting membawa Salatiga ke kancah internasional,” jelasnya.

Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya

Diketahui, Frankfurt Book Fair merupakan pameran buku terbesar di dunia. Dan platform terbesar atau terpenting untuk pertukaran penerbitan dan penerbit serta produk dan pengetahuan.

“Ada 4.000 peserta pameran dari lebih dari 100 negara. Jadi Anda tidak bisa mendapatkan visibilitas yang lebih baik daripada di sana. Frankfurt Book Fair sangat penting karena ada lebih dari 4.000 peserta. Dan tidak hanya pesertanya, buku-buku juga telah dikembangkan dalam 10 tahun terakhir,” paparnya.

Claudia menambahkan bahwa pemerintah sangat penting untuk mendukung pertukaran ini, untuk mendukung industri penerbitan. Indonesia menjadi tamu kehormatan di Frankfurt Book Fair tahun 2015, dan banyak sekali perhatian-ketertarikan terhadap Indonesia.

“Kita perlu dukungan pemerintah. Tiap negara mengalami hal serupa, entah itu Inggris, Jerman, India, atau Australia. Jika budaya dan industri penerbitan tidak mendapat dukungan dari pemerintah, maka ini akan menjadi masalah besar dan tantangan besar,” ungkap Claudia. Dukungan pemerintah sangat penting, imbuh Claudia, “Jadi saya senang sekali melihat pemerintah Salatiga memberikan dukungannya,” pungkasnya. (*)

0 Komentar