Usai Pemberontakan Trunojoyo, Kini Tembok Kraton Kartosuro Dibongkar Oknum Warga Demi Bangun Kos-kosan

Usai Pemberontakan Trunojoyo, Kini Tembok Kraton Kartosuro Dibongkar Oknum Warga Demi Bangun Kos-kosan
Salah satu tonggak sejarah di pulau Jawa adalah Keraton Kartasura. Keraton yang didirikan Amangkurat II ini merupakan kota Kesultanan Mataram pada tahun 1680–1745, setelah Keraton Plered/ Foto: Dok. Polda Jateng
0 Komentar

TAHUN 1680-1745, wilayah Kartasura modern secara administratif masuk Kabupaten Sukoharjo, dahulu adalah Ibu Kota Kerajaan Mataram Islam. Kartasura ditetapkan menjadi Ibu Kota Mataram usai pergolakan pemberontakan Trunojoyo di Plered, pusat pemerintahan Mataram sebelumnya.

Dalam catatan sejarah tanah Jawa, Kraton Kartasura didirikan Amangkurat II memerintahkan Pangeran Nerangkusumo babad alas Wonokerto untuk dijadikan kawasan pendudukan. Kemudian, ditetapkan tiga wilayah yang dianggap tepat untuk membangun kraton baru dari puing-puing kehancuran Pemberontakan Trunojoyo.

Wilayah yang diusulkan saat itu adalah Wonokerto, Logender, dan Tingkir. Ketiganya diakui sebagai tempat layak huni untuk didirikan kerajaan. Logender misalnya, tempat itu dinilai terbuka dan memiliki sumber air yang cukup.

Baca Juga:Kekerasan Zionis di Masjid Al-Aqsa Ungkap Pola MengerikanPenampakan Kawah Mars Seperti Sidik Jari Manusia

Published in Balai Arkeologi DIY (2019-12-17). arkeologijawa.kemdikbud.go.id.

Sementara wilayah Tingkir dan Wonokerto yang sejuk. Apalagi, Bahkan cukup dekat dengan bekas wilayah Pajang dan Mataram. Pilihan pun jatuh ke wilayah Wonokerto.

Tujuh bulan kraton di wilayah Wonokerto dibangun dengan benteng yang kokoh. Babad Tanah Jawi menjelaskan kompleks kraton ini terdiri dari bangunan yang kokoh. Pada 1682, bangunan kraton telah menjadi tempat tinggal Sunan Amangkurat II.

Ketika Sunan Amangkurat pertama kali memasuki kraton nama “Wonokerto” diubah menjadi “Kartosuro Hadiningrat”. Di sebelah selatan kompleks kraton itu ada alun-alun. Sementara, untuk memperkuat pertahanan, di bagian depan benteng dilapisi semak berduri dan parit berair.

Ironisnya, di zaman modern ini, situs sisa-sisa peninggalan kraton yang besar itu dirusak oknum warga yang tak bertanggung jawab. Warga Pucangan Kartasura, berinisial MKB (45) nekat membongkar tembok kraton Kartosuro dengan alasan ingin membangun kos-kosan.

Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy selain membenarkan kejadian tersebut, ia membeberkan kronologis kejadian bermula.

“Benteng yang di bongkar adalah Benteng kraton Kartasura di sisi sebelah barat yang beralamatkan Krapyak RT 02/10 Kelurahan Kartosuro, Kecamatan Kartosuro Kabupaten Sukoharjo,” kata Kombes Iqbal melalui keterangan tertulis, Jumat, 22 April.

Baca Juga:Wakil Presiden AS Kamala Harris Dilarang Masuk Rusia, Berikut Daftar Pejabat dan Tokoh lainnyaPresiden Jokowi Umumkan Larangan Ekspor Minyak Goreng

Diketahui, MKB membongkar tembok kraton dengan menggunakan eskavator untuk membuat akses truk pengangkut material.

Terkait rincian kejadian, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan menjelaskan kejadian pada awalnya sekisar bulan Maret 2022 ketika MKB membeli tanah dengan luas 682 M2 senilai Rp850 juta dari seorang warga Lampung.

0 Komentar