Update Kasus Gagal Ginjal Akut di Indonesia, Berikut Poin Penjelasan Menkes

Update Kasus Gagal Ginjal Akut di Indonesia, Berikut Poin Penjelasan Menkes
Menkes Budi Gunadi Sadikin. Menkes mengatakan, pasien gangguan ginjal akut yang meninggal saat ini sudah lebih dari 50 persen dari kasus yang sakit. (Sumber: youtube FMB9ID_IKP)
0 Komentar

SEBANYAK 241 orang tercatat mengalami gagal ginjal akut di Indonesia. Data ini merupakan update dari data dua hari sebelumnya yang berisi 206 kasus.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan dari 241 kasus terkini, sebanyak 133 orang dinyatakan meninggal dunia.

Jumlah kematian itu mencapai 55 persen dari total kasus yang ada. Selain itu, kasus gagal ginjal akut ini pun telah ditemukan di 22 provinsi di Indonesia.

Baca Juga:Pertemuan Jokowi-Anies Baswedan: PamitSepekan Persidangan Kasus Dugaan Pembunuhan Berencana Brigadir J, Terungkap Fakta-Fakta Berikut

“Sampai sekarang kita sudah mengidentifikasi ada 241 kasus gagal ginjal akut atau AKI [acute kidney injury] di 22 provinsi dengan 133 kematian atau 55 persen dari kasus,” kata Budi dalam konferensi pers, Jumat (21/10).

Budi menyampaikan sejauh ini Kemenkes telah melakukan berbagai penelitian guna mencari penyebab kasus gagal ginjal akut tersebut. Ia mengklaim setidaknya 75 persen penyebab diklaim telah diketahui Kemenkes.

Berikut poin-poin penjelasan Menkes terkait update kasus gagal ginjal akut di Indonesia.

Melonjak pada Agustus 2022

Budi mengatakan kasus gagal ginjal akut ini mulai melonjak pada Agustus 2022. Menurut Budi, kasus ini umum terjadi tapi dalam jumlah kecil.

“Ada lonjakan di bulan Agustus naik 36 kasus. Ketika ada kenaikan kita mulai melakukan penelitian, ini penyebabnya apa,” ucap Budi.

Selang sebulan, Kemenkes pun melakukan penelitian guna mencari penyebab penyakit itu.

Hasil penelitian pertama menunjukkan gagal ginjal itu banyak menyerang anak usia di bawah lima tahun. Mereka yang menderita pun terus mengalami penurunan kondisi, terutama setelah lima hari dirawat.

Bukan karena Covid-19

Baca Juga:Jaksa Tolak Semua Eksepsi Terdakwa Kasus Pembunuhan Berencana Brigadir JBuku Hitam Ferdy Sambo Ingat Buku Merah Tito Karnavian

Budi menegaskan kasus gagal ginjal akut di Indonesia bukan disebabkan infeksi virus corona atau Covid-19 dan vaksinasi. Hal itu diketahui usai Kemenkes melakukan penelitian pada September lalu.

“Apa ini karena Covid? Ternyata enggak. Apakah karena vaksin? Di bawah lima tahun tidak divaksin,” ucapnya.

Setelah dilakukan penelitian, Budi mengatakan gagal ginjal akut juga tidak diakibatkan oleh patogen. Klaim itu disebut Budi baru dipastikan usai Gambia melaporkan kasus serupa yang ternyata disebabkan oleh senyawa kimia.

“Dan senyawa kimianya adalah etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Itu ditemukan,” ujarnya.

15 dari 17 Pasien RSCM Terdeteksi EG dan DEG

0 Komentar