Unjuk Rasa Masih Berlanjut Ricuh di Amerika Serikat, 2 Warga Sipil Tewas

Unjuk Rasa Masih Berlanjut Ricuh di Amerika Serikat, 2 Warga Sipil Tewas
Seorang wanita berlari saat polisi menembakkan gas airmata untuk membubarkan pengunjuk rasa ditengah aksi demo yang terus berlanjut setelah seorang polisi kulit putih tertangkap kamera pejalan kaki menekankan lutunya ke leher pria kulit hitam Afrika-Amerika George Floyd, yang kemudia meninggal di rumah sakit, di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, Kamis (28/5/2020) (REUTERS/Carlos Barria/pras/djo)
0 Komentar

Di samping korban jiwa dan luka-luka, menurut pantauan KJRI Chicago, sejumlah pertokoan di Chicago dan Indiana dijarah sekelompok massa. “Penjarahan terjadi di toko swalayan termasuk toko ponsel AT&T, toko peralatan olahraga Nike dan Footlocker, serta toko serba ada Macy’s yang berada dekat lokasi unjuk rasa,” terang KJRI Chicago menyampaikan situasi yang terjadi, Sabtu (30/5).

Tidak hanya pertokoan, beberapa kantor polisi pun turut dibakar massa, di antaranya di kantor kepolisan 3rd Precint, Minneapolis, Minnesota, Jumat (29/5) dan kantor kepolisian di Ferguson, Missouri, pada pukul 24:00, Sabtu (30/5). Satu mobil milik kepolisian di Indianapolis juga dibakar massa.

Akibat bentrok, setidaknya puluhan pengunjuk rasa ditangkap oleh kepolisian karena dinilai telah melanggar aturan jam malam serta merusak fasilitas umum. Kepolisian Minnesota menangkap sekitar 70 pengunjuk rasa, sementara Kepolisian Chicago di Illinois menahan kurang lebih 108 orang yang diduga merusak fasilitas umum.

Baca Juga:Ganjar Pranowo: Tindak Tegas Pengancam Tenaga Medis di SragenSaat Soekarno Bercerita Lahirnya Pancasila

Sementara itu di Detroit, kepolisian setempat menangkap 40 pengunjuk rasa yang 75 persen di antaranya berasal dari luar kota, demikian kata otoritas terkait. Di Colombus, kepolisian menangkap 11 pengunjuk rasa karena diyakini berbuat kerusakan.

Kemudian di negara bagian Wisconsin, 50 orang juga ditangkap kepolisian setempat.

Setelah adanya insiden tersebut, beberapa negara bagian dan pemerintah kota memberlakukan jam malam, menurunkan pasukan tambahan, dan menutup sejumlah ruas jalan tol guna membatasi pergerakan massa. (Antara)

0 Komentar