Ukraina mengatakan Marianna Budanova, istri kepala mata-mata militer, diracun

Ukraina mengatakan Marianna Budanova, istri kepala mata-mata militer, diracun
Kepala Intelijen Militer Ukraina Kyrylo Budanov (kanan) dan istrinya Marianna menghadiri upacara peringatan [File: Viacheslav Ratynskyi/Reuters]
0 Komentar

ISTRI kepala mata-mata militer Ukraina telah diracuni dengan logam berat dan sedang menjalani perawatan, kata seorang pejabat Ukraina.

Juru bicara badan intelijen militer Ukraina atau GUR mengatakan Marianna Budanova, istri Kyrylo Budanov, mendapat perawatan di rumah sakit.

“Ya, saya bisa memastikan informasinya. Sayangnya, hal itu benar,” kata juru bicara GUR Andriy Yusov kepada kantor berita Reuters pada hari Selasa tanpa menjelaskan kapan keracunan itu terjadi atau siapa yang bertanggung jawab.

Baca Juga:CIA dan Mossad bertemu di Qatar saat gencatan senjata Israel-Hamas diperpanjangKPU Sebut Produksi Logistik Pemilu Tahap I Capai 90%

Budanov menjadi tokoh terkenal di Ukraina atas perannya dalam merencanakan operasi rahasia melawan Rusia, yang melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.

Yusov mengatakan tahun ini Budanov selamat dari 10 upaya pembunuhan yang dilakukan oleh Dinas Keamanan Federal Rusia, atau FSB.

Meskipun belum jelas siapa dalang di balik dugaan keracunan istrinya, layanan BBC di Ukraina mengutip Yusov yang mengatakan bahwa pejabat GUR lainnya mengalami gejala keracunan yang lebih ringan.

Dugaan keracunan ini pertama kali dilaporkan oleh media Ukraina. Belum ada komentar langsung dari pihak berwenang Rusia.

Tokoh media Rusia berspekulasi bahwa keracunan tersebut mungkin disebabkan oleh pertikaian di Ukraina.

Rusia sebelumnya dituduh meracuni para pembangkang, termasuk politisi Alexei Navalny dan dua orang buangan Rusia yang menghadiri pertemuan puncak di Berlin yang diselenggarakan oleh seorang kritikus Rusia.

Moskow juga menyalahkan Ukraina atas dugaan keterlibatannya dalam pembunuhan seorang blogger Rusia yang pro-perang dan seorang jurnalis pro-perang di tanah Rusia, namun hal ini dibantah oleh Ukraina. (*)

0 Komentar