UGM Gelar KKN di Rawaurip-Getrakmoyan, Ketua Kagama Cirebon Raya: Mahasiswa Lebih Membumi

Mahasiswa UGM bersama Ketua Kagama Cirebon Raya Heru Subagia, saat berkunjung ke sekretariat Keluarga Alumni U
Mahasiswa UGM bersama Ketua Kagama Cirebon Raya Heru Subagia, saat berkunjung ke sekretariat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) di Jl Brigjen Darsono, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Kamis 4 Juli 2024.-
0 Komentar

Akhsin menyebutkan, KKN ini akan berlangsung selama 50 hari ke depan. KKN di Kabupaten Cirebon ini dimulai hari ini 4 Juli 2024. Mereka (mahasiswa) akan menginap di rumah-rumah warga. Jumlah mahasiswa yang ikut sebanyak 25 orang dibagi ke dua desa.

Ia menekankan output dari KKN tersebut yakni ingin meningkatkan Sumber Daya Manusia di Kabupaten Cirebon. Sehingga, setelah KKN ini berakhir masyakarat mendapatkan ilmunya untuk dipraktekkan. 

“Kami berharap, dengan adanya KKN ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di dua desa tersebut,” pungkasnya.

Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga

Sementara, Ketua Kagama Cirebon Raya Heru Subagia memberikan pandangannya terhadap pelaksanaan program KKN terhadap mahasiswa. 

“Menurut pendapat saya, KKN itu jelas lebih membuat mahasiswa lebih membumi,” kata Heru, Jumat, (8/7).

Heru menjelaskan, istilah “membumi” merujuk kepada program-program dan aktivitas mahasiswa yang lebih relevan, dekat, dan dapat dipahami masyarakat.  

Ia menilai program KKN yang dijalankan dengan benar akan membuat mahasiswa belajar hidup dalam kondisi terbatas dengan masyarakat.

 “Mereka akan tahu kesulitan mereka (masyarakat) secara nyata. Di sisi lain, mahasiswa mengalami suasana bekerja yang sebenarnya, terutama mengenal budaya kerja industri yang seringkali hanya diajarkan secara teoritis,” jelasnya.

Heru menyarankan agar perlu adanya penyesuaian dari kurikulum KKN yang dikeluarkan kampus serta komitmen mahasiswa dalam menjalankan program tersebut.

“(Perlu ada) perbaikan kurikulum, kehidupan di KKN itu membelajarkan individu mahasiswa. Kegiatan KKN menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan menunjukkan empati serta kepedulian terhadap isu-isu peningkatan kapasitas masyarakat. Kemudian, pengetahuan dan pengalaman selama di kampus juga dapat menjadi bekal untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat,” katanya.

Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum

Ia berpesan, bahwa program kegiatan mahasiswa harus berorientasi sesuai dengan karakteristik wilayah dan sosial masyarakat di lokasi KKN masing-masing. Berikan yang terbaik untuk masyarakat, jadilah peserta teladan, dan jaga nama baik IAIN Kendari dimanapun kalian berada.

“Seperti kegiatan yang dilakukan yakni pembentukan kelompok usaha ekonomi kreatif berbasis potensi lokal, promo wisata lokal, digitalisasi layanan desa, smart market produk lokal, dan lainnya,” katanya.

0 Komentar