PENUNJUKAN Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengurusi permasalahan minyak goreng di tanah air menjadi sorotan.
Pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menilai penunjukan Luhut itu disebabkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sudah tidak percaya terhadap Menteri Perdagangan (Mendag) dan Menteri Koordinator Perekonomian.
Pria yang diakrab Hensat itu mengatakan keduanya dianggap sudah tidak mampu lagi untuk mengurusi permasalahan yang terkait dengan bidangnya.
Baca Juga:Akun FB Nida Patcharaveerapong Mendadak Unggah Foto Setelah Tubuh Tangmo DikremasiKamis Siang Ini, Jarak Luncur Awan Panas Guguran Gunung Merapi 1.800 Meter
“Tugas penanganan minyak goreng dari Pak Jokowi ke Pak Luhut ini sebetulnya vonis kepada Menteri Lutfi dan Menko Airlangga atas kapasitas dan ketidakmampuan mereka dalam bekerja memenuhi tugas Presiden,” ujarnya dikutip dari akun Twitter pribadinya, Kamis (26/5).
https://twitter.com/satriohendri/status/1529326576521060353?s=20&t=bO9cuGgU0gaVMy7yUKZP0g
Oleh karena itu, pengamat politik dari Universitas Paramadina ini mendesak kepada Mendag Lutfi dan Menko Airlangga untuk mundur dari jabatannya di kabinet Presiden Jokowi.
“Bila begini, aneh rasanya bila sejoli ini tidak mundur dari Kabinet,” tegasnya.
Sebelumnya diketahui, Presiden Jokowi kembali memberi tugas khusus untuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Kali ini, Luhut diminta mengurus masalah minyak goreng.
Minyak goreng memang masih menjadi persoalan lantaran harganya yang masih saja tinggi dan stoknya langka di pasaran.
“Tiba-tiba Presiden (Jokowi) memerintahkan saya untuk mengurus minyak goreng. Jadi sejak tiga hari lalu, saya mulai menangani masalah kelangkaan minyak goreng,” kata Luhut saat membuka acara Perayaan Puncak Dies Natalis ke-60 GAMKI secara virtual, yang ditayangkan melalui YouTube Gamki Balikpapan, Sabtu (21/5). (*)