Tuai Tanda Tanya DPO Vina, Ibunda Perong Pastikan Salah Tangkap, Pegi: Biarin Jadi Tumbal Orang Penting

Pegi bersumpah dihadapan sang ibu bahwa dirinya tidak membunuh Vina Cirebon. (Tangkap layar YouTube Metro TV)
Pegi bersumpah dihadapan sang ibu bahwa dirinya tidak membunuh Vina Cirebon. (Tangkap layar YouTube Metro TV)
0 Komentar

PENANGKAPAN Pegi Setiawan, DPO kasus pembunuhan Eky dan Vina Cirebon menuai kekecewaan dan tanda tanya. Orang tua memastikan polisi salah tangkap.

Kartini, orang tua Pegi mengaku sempat menemani sang anak saat ditangkap polisi. Kartini mengaku bingung karena sang anak merasa tidak melakukan perbuatan yang dituduhkan.

“Saat saya mau pulang saya bilang sabar nang ini ujian kamu. Saya sempat nanya kamu melakukan gak? Gak mah Demi Allah demi Rasulullah, saya itu niat mencari nafkah buat adik-adik saya ngapain saya ikut-ikutan kaya gitu,” tutur Kartini seraya mengingat perbincangannya bersama anak sebelum pulang ke Cirebon, Kamis (23/5/2024).

Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum

Sembari berupaya menahan sedih melihat sang anak sedang diuji. Kartini terus mensuport Pegi Setiawan untuk bertahan pada pendiriannya jika tak melakukan pembunuhan.

Kartini pun mengaku yakin, sang anak tidak melakukan perbuatan pembunuhan Vina dan Eky. Dalam percakapannya, kata Kartini, sang anak memohon doa dan minta maaf kepada orang tuanya.

“Yaudah mah ini sih Pegi lagi dikasusin. Ini tuh setelah mamah pulang barangkali ga ada umur minta maaf ke mamah dan bapak. Pegi biarin jadi tumbal orang penting, orang pejabat, Pegi kan tidak melakukan apa-apa, seandainya pegi mati juga mati sahid,” kata Pegi yang dituturkan oleh Kartini.

Mendengar perkataan sang anak, Kartini sempat terdiam kemudian memberi dukungan moril penuh kepada Pegi.

“Hati saya sebagai ibu terenyuh, saya kemudian bilang jangan gitu nang Insya Allah gusti Allah maha tahu, nanti kamu akan bebas entah kapan yang penting sabar kalau iya tidak melakukan itu biar kamu dicecer suruh ngaku otomatis omongan kamu tetap bilang tidak walaupun sampai bonyok sampai mati,” kata Kartini kepada Pegi.

Kartini mengatakan, sang anak sudah menjadi tulang punggung keluarga sejak ditinggal sang ayah menikah dengan warga Bandung.

Setelah lulus SD, Pegi bekerja sebagai buruh bangunan. Bahkan, sembari bekerja, Pegi pernah menyampaikan kepada sang ibu ingin melanjutkan sekolahnya ke tingkat SMP.

Baca Juga:Benda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RAT

“Mah, Pegi minta sekolah lagi SMP karena saya tidak punya uang jadi saya daftarkan Pegi ke sekolah terbuka. Itupun sekolah terbuka waktunya kalau ujian berangkat, setiap harinya kerja bangunan. Selalu dihubungi gurunya kalau mau ujian kasih tau,” kata Kartini.

0 Komentar