Transkrip Hasil Debat Cawapres 2024, Dari Gagasan Slepetnomics hingga Singkatan SGEI

Transkrip Hasil Debat Cawapres 2024, Dari Gagasan Slepetnomics hingga Singkatan SGEI
Ketiga Cawapres 2024 Indonesia. (Foto: Istimewa)
0 Komentar

Moderator 2: “Waktu Anda, Pak Muhaimin, 1 menit untuk menanggapi.”

Muhaimin: “Terima kasih. Memang pertanyaan ini sungguh penting, karena Indonesia dengan jumlah umat Islam yang terbanyak di dunia. Sekaligus bukan saja sebagai pasar ekonomi syariah, pasar pariwisata halal, pasar perbankan syariah. Tapi, sekaligus punya potensi menjadi pusat ekonomi syariah dunia. Nah, posisi kita yang masih di bawah ini membutuhkan langkah-langkah penting agar yang disebut SGIE ini menjadi kita menaikkan peringkat kita. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan. Yang pertama, yang harus dilakukan pemerintah adalah menyiapkan seluruh perangkat regulasi agar tumbuh-kembang seluruh industri halal, termasuk bagaimana membantu sertifikasi secara murah bahkan gratis, terutama bagi UMKM kita.”

Moderator 2: “Habis waktunya. Kita berikan applause dulu kepada ketiga calon wakil presiden yang sudah berinteraksi. Kita berikan apresiasi yang meriah. Sudah ada tiga fase yang kita lewati. Menyampaikan visi dan program kerja, kemudian menjawab pertanyaan dari panelis, dan berinteraksi satu sama lain. Masih ada satu sesi lagi yang kita sisakan. Memberikan pernyataan penutup. Tapi, itu nanti kita tahan dulu. Kami akan kembali di Debat Kedua Calon Wakil Presiden Pemilu 2024.”

Moderator 2: “Ini adalah sesi terakhir, di mana kita akan mendengarkan pernyataan terakhir, closing statement, pernyataan pamungkas yang disampaikan oleh calon wakil presiden yang sudah berdebat malam hari ini dengan berbagai topik, dalam topik besar Ekonomi. Kesempatan pertama kami berikan pada Calon Wakil Presiden Nomor Urut 1, Bapak Muhaimin Iskandar, untuk menyampaikan pernyataan penutup. Waktu Anda 2 menit.”

Baca Juga:Transkrip Hasil Debat Cawapres 2024, Dari Kata ‘Slepet’ hingga Istilah Hilirisasi DigitalCaleg Gemar Pasang Baliho Miskin Gagasan, Kemana Milenial?

Muhaimin: “Terima kasih. Sarung adalah simbol kesetaraan dan keadilan. Sarung itu lembut. Tapi di tangan orang yang baik, bisa jadi slepet atas ketidakadilan dan kecurangan. Yang tidak ada dalam kebijakan ekonomi kita saat ini adalah keberanian untuk mewujudkan aturan main yang adil dan keberanian untuk berpihak kepada rakyat. Itulah kenapa kami menggagas slepetnomic sebagai solusi ekonomi kita. Segala ketidakadilan kita slepet. Slepetnomic adalah gagasan ekonomi yang sudah diuji oleh para pakar dan berbasis pada pengalaman batin dan juga pengalaman rasa. Ke depan, proyek yang menyedot begitu banyak uang rakyat, hanya untuk memenuhi selera tertentu, kita harus slepet. Kita hadirkan perubahan-perubahan berupa pemerataan dan pembangunan kota-kota dan desa-desa di seluruh Indonesia. Ke depan, kecurangan pembuat aturan yang merangkap sekaligus pemain bisnis harus kita slepet, kita bangun kesetaraan bagi semua pelaku usaha untuk maju bersama. Dengan slepetnomic, kita pastikan pembangunan ekonomi Indonesia dikerjakan pakai hati, pakai otak. Sekali lagi, pembangunan Indonesia dilaksanakan pakai hati, pakai otak. Mari kita berdoa semoga insyaallah saya dan Mas Anies memimpin Indonesia. Kita kerjakan pembangunan dengan menggunakan, pakai hati, pakai otak. Semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk mewujudkan perubahan bagi bangsa kita. Amin.”

0 Komentar