Tragedi Mike Lynch Dijuluki 'Bill Gates-nya Inggris' Saat Rayakan Kebebasan dalam Kasus dengan Hewlett-Packard

Kapal pesiar Bayesian. Foto: Perini Navi
Kapal pesiar Bayesian. Foto: Perini Navi
0 Komentar

MIKE Lynch dan beberapa koleganya sebenarnya sedang merayakan kebebasan dalam kasus berlarut-larut dengan raksasa internet Amerika Serikat, Hewlett-Packard. Namun nasib nahas menimpanya, kapal pesiar mewah yang ditumpanginya tenggelam dan juragan teknologi asal Inggris itu hilang.

Lynch, dijuluki Bill Gates dari Inggris, mengundang pengacara Christopher Morvillo dan yang lain dari firma hukum Clifford Chance untuk piknik di kapal Bayesian setelah dibebaskan dalam salah satu kasus penipuan terbesar Silicon Valley tersebut. Anak dan istrinya pun turut serta.

Sidang tiga bulan itu berlangsung di pengadilan federal San Francisco dan berpusat pada tuduhan Lynch menggelembungkan pendapatan perusahaan software Autonomy ketika ia menjualnya ke Hewlett-Packard seharga USD 11 miliar pada 2011.

Baca Juga:Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran Penyakit di Eropa Ingatkan Warga Waspada Risiko Virus MpoxKebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 Ludes

Dalam setahun, perusahaan teknologi AS itu terpaksa menurunkan nilai Autonomy sebesar USD 8,8 miliar. Mereka pun menggugat Lynch dan terlibat perang hukum berkepanjangan sampai Lynch diekstradisi ke AS.

Juri memutuskan Lynch tak bersalah atas semua 15 tuduhan konspirasi dan penipuan. Dia dibebaskan pada Juni lalu. “Syukurlah, kebenaran akhirnya menang. Kami berterima kasih kepada Dr Lynch atas kepercayaannya selama cobaan ini dan berharap ia sekarang dapat kembali ke Inggris untuk melanjutkan hidup dan terus berinovasi,” kata pengacaranya.

Untuk merayakannya, 12 tamu terbang ke pelabuhan Italia yang indah di Porticello, dekat Palermo. Mereka berasal dari Inggris, AS, Kanada, Selandia Baru, dan Irlandia. Para tamu elite itu disambut di atas Bayesian, sebuah superyacht sepanjang 56 meter seharga 30 juta pound sterling, dengan sepuluh awak.

Superyacht itu memiliki tiang aluminium tertinggi di dunia. Para ahli kini berspekulasi bahwa tiang tersebutlah yang mungkin menyebabkannya terguling dalam badai dahsyat dan tak terduga.

Perayaan itu berubah menjadi tragedi. Satu orang telah ditemukan meninggal dan enam lainnya, termasuk Lynch, hilang. Harapan makin memudar untuk menemukan mereka dengan selamat di kapal yang telah tenggelam.

Kapten kapal di dekatnya mengatakan, saat angin bertiup kencang, ia menyalakan mesin untuk mengendalikan kapalnya dan menghindari tabrakan dengan Bayesian, yang berlabuh di sampingnya. “Kami berhasil menjaga kapal tetap pada posisinya. Setelah badai berakhir, kami lihat kapal di belakang kami telah hilang,” kata Karsten Borner.

0 Komentar