Toyota Fortuner hingga Kijang Innova Hentikan Pengiriaman, Ada Ketidaksesuaian Uji Sertifikasi Diesel

Toyota Fortuner hingga Kijang Innova Hentikan Pengiriaman, Ada Ketidaksesuaian Uji Sertifikasi Diesel
Ilustrasi Toyota
0 Komentar

TOYOTA Motor mengumumkan akan menunda pengiriman beberapa model, termasuk truk Hilux dan SUV Land Cruiser 300 setelah ditemukan adanya ketidaksesuaian dalam uji sertifikasi untuk mesin diesel yang dikembangkan oleh afiliasi Toyota Industries.

Dilansir daru Reuters, Senin (29/1), komite investigasi khusus telah menemukan keanehan selama pengujian horsepower untuk sertifikasi tiga model mesin diesel. Sepuluh model lainnya yang menggunakan mesin yang terpengaruh juga terkena dampak secara global, termasuk van Hiace, SUV Fortuner, Kijang Innova, dan SUV LX500D bermerek Lexus.

Toyota menyatakan akan menyelidiki masalah ini secara menyeluruh dan akan mengambil berbagai langkah, seperti menjalankan uji sertifikasi mesin baru di hadapan regulator jika diperlukan.

Baca Juga:Dipelopori Amerika Serikat, 11 Negara Hentikan Bantuan Dana untuk Badan PBB bagi Pengungsi Palestina-UNRWATuding-menuding Perkara Kabar Perusakan Surat Suara

“Ada kekurangan dalam komunikasi dengan Toyota Motor dan kurangnya koordinasi mengenai proses pengujian dan prosedur yang seharusnya diikuti,” kata Presiden Toyota Industries Koichi Ito.

Toyota Industries mengungkapkan, mereka telah menjual sekitar 84.000 mobil mesin diesel yang terkena dampak selama tahun fiskal 2023. Namun, jumlah kendaraan yang terkena dampak tersebut selama bertahun-tahun tidak segera diketahui.

Perusahaan memastikan bahwa mesin dan kendaraan yang terkena dampak tersebut memenuhi standar keluaran kinerja mesin, meskipun penyelidikan menunjukkan bahwa unit kontrol elektronik yang digunakan selama pengujian berbeda dengan yang digunakan selama produksi mesin.

Kementerian Transportasi Jepang telah mengumumkan akan melakukan penyelidikan di lokasi pabrik Toyota Industries di Hekinan, Prefektur Aichi, tempat produksi mesin otomotif dan industri dilakukan.

Di sisi lain, Toyota yang merupakan produsen mobil terbesar di dunia berdasarkan penjualan, juga tengah menghadapi kasus pelanggaran terkait uji tabrakan keselamatan di mobil kecil Daihatsu. (*)

0 Komentar