BPBD Jawa Barat Ungkap Dampak Parah Bencana Sukabumi-Cianjur
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mengungkap dampak parah bencana yang melanda Sukabumi dan Cianjur. Bencana ini mencakup banjir,...
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mengungkap dampak parah bencana yang melanda Sukabumi dan Cianjur. Bencana ini mencakup banjir,...
RENTETAN bencana alam melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi. Bencana yang mencakup banjir bandang, longsor hingga pergerakan tanah disebut jadi...
BADAN Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) berhasil mengevakuasi 85 orang korban tanah longsor areal tambang emas rakyat di Desa Tulabolo...
KORBAN yang ditemukan meninggal dunia dalam peristiwa tanah longsor di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten...
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan per Minggu (14/4/2024) pukul 19.00 WIB malam, korban meninggal akibat tanah longsor di Kecamatan...
Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu Wilayah dengan curah hujan tertinggi dan dengan penduduk terpadat di Indonesia, dimana puncak musim hujan diprediksi BMKG dimulai pada akhir Januari hingga Maret mendatang. Untuk itu, kata dia, Pemprov Jabar perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem dengan melakukan sejumlah mitigasi.
Info dari BMKG dalam dua hari mencapai 200 mm, itu hujan yang biasanya 200 mm itu dalam 15 - 20 hari, dan bayangkan diturunkan dalam dua hari
Pemda Provinsi Jawa Barat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar mengirim tim untuk turun tangan melakukan evakuasi dan asesmen kebutuhan personil, peralatan, dan logistik penanggulangan bencana.
Longsor tebing yang tingginya 100 meter tersebut longsor menggerus obyek wisata Mata Air Cipondok, Minggu(7/1) sekitar pukul 18.00 WIB. Longsor tersebut membuat warga setempat panik, karena diduga kuat posisi obyek wisata yang tertimpa longsor tersebut masih ada beberapa pengunjung dan pedagang.
Sesuai dengan catatan sementara BPBD Purwakarta, sebanyak 1.797 jiwa dari 520 keluarga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sebanyak 16 unit rumah rusak, delapan tiang listrik roboh, satu rumah ibadah rusak akibat bencana longsor tersebut. Selain itu, juga dilaporkan areal sawah seluas sekitar 3 hektare tertimbun longsoran tanah.
Dampak dari bencana longsor ini selain merusak sejumlah rumah, juga berdampak terhadap fasilitas umum seperti akses jalan yang terputus.
Tim gabungan masih melakukan proses evakuasi, evakuasi telah dilakukan sejak pukul 18.30 wib. Petugas gabungan ini terdiri dari anggota TNI, Polri, relawan dan aparat desa setempat.