Tolak Usulan Tunda Pemilu 2024, Politisi Demokrat: Ada Desain Makar

Tolak Usulan Tunda Pemilu 2024, Politisi Demokrat: Ada Desain Makar
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron (Twitter)
0 Komentar

KEPALA Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menolak penundaan Pemilu 2024.

Herman mengatakan, jadwal pemilu telah ditetapkan  Pemerintah bersamaan dengan DPR pada 14 Februari 2024. 

“Pemilu sudah ditetapkan Pemerintah dan DPR RI yang akan diselenggarakan tanggal 14 Februari 2024,” tulis Herman dalam akun Twitter pribadinya, @akang_hero, Kamis (3/3/2022).

Baca Juga:2 SU27 dan 2 SU24, Jet Tempur Milik Rusia Tiba-tiba Nyelonong Masuk Langit SwediaAlami Penyiksaan, Komnas HAM Temukan Bukti Video Pengakuan Mantan Penghuni Kerangkeng Manusia Milik Bupati Langkat

Anggota Komisi VI DPR ini menduga adanya kepentingan lain di balik usulan penundaan Pemilu. Bahkan dia mengaitkan ini dengan strategi makar. 

“Tetapi ada desain makar untuk mengagalkan pemilu dengan alasan atas permintaan rakyat? Sekarang terkuak desainernya, orang itu juga, do the right thing if this country is to be good, ” tutup Herman. 

Diketahui sebelumnya, Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda selama satu atau dua tahun. 

Dia menyebut usul itu terlintas usai dirinya menerima pelaku usaha mikro, pengusaha dan para analis ekonomi dari berbagai perbankan di Ruang Delegasi DPR, Nusantara III, Jakarta, Rabu (23/2/2022).

“Saya mengusulkan Pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun. Usulan ini nanti akan saya sampaikan ke pimpinan-pimpinan partai dan presiden,” ujar Muhaimin lewat keterangan tertulis.

Para pelaku usaha dan ekonom memprediksi Indonesia akan mengalami momentum perbaikan ekonomi usai dua tahun pandemi Covid-19. Menurut Muhaimin, momentum tersebut tidak boleh terganggu dengan adanya pesta politik.

Ia menilai Pemilu selama ini kerap menyebabkan stagnasi ekonomi karena para pengusaha akan memilih sikap menunggu atau wait and see. Selanjutnya, Muhaimin menilai transisi kekuasaan akan menyebabkan ketidakpastian ekonomi.

Baca Juga:KSAD Jenderal Dudung: Dulu Ada Susu Shinta Sekarang Susu SerdaduDisebut Naskah Negara Kertabhumi, Setu Patok atau Talaga Maharena Wijaya dalam Prasasti Batu Tulis Bogor

https://twitter.com/akang_hero/status/1499186398762762242?s=20&t=eJUAwN4gTqMD-AuCpg75-Q

0 Komentar