Timur Tengah Tegang, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beirut Desak Warganya Tinggalkan Lebanon

Ilustrasi
Ilustrasi
0 Komentar

Dua kapal militer Inggris sudah berada di wilayah tersebut dan Angkatan Udara Kerajaan telah menempatkan helikopter pengangkut dalam keadaan siaga. Menlu Lammy mengatakan bahwa ‘tidak ada yang berkepentingan jika konflik ini menyebar ke seluruh wilayah’.

Dalam panggilan telepon dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, Penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ali Baqeri Kani mengatakan Iran ‘tidak diragukan lagi akan menggunakan haknya yang sah dan hakiki’ untuk menghukum Israel. Pada Jumat (2/8), seorang penyiar di TV pemerintah Iran memperingatkan ‘dunia akan menyaksikan kejadian yang luar biasa’.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memperingatkan warga Israel bahwa ‘hari-hari yang penuh tantangan akan segera tiba. Kami telah mendengar ancaman dari semua pihak. Kami siap menghadapi skenario apa pun’. Ketegangan antara Israel dan Iran awalnya meningkat dengan tewasnya 12 anak-anak dan remaja dalam sebuah serangan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya

Israel menuduh Hizbullah dan bersumpah akan melakukan pembalasan yang “keras”, meskipun Hizbullah membantah terlibat. Beberapa hari kemudian, komandan senior Hizbullah Fuad Shukr tewas dalam serangan udara Israel yang ditargetkan di Beirut. Empat orang lainnya, termasuk dua anak-anak, juga tewas.

Beberapa jam setelah itu, Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dibunuh di Iran. Haniyeh berkunjung untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.

Pada upacara pemakaman Haniyeh, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memimpin doa. Dia pun bersumpah Israel akan menerima ‘hukuman berat’ atas pembunuhan tersebut. (*)

0 Komentar