Timur Tengah Tegang, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beirut Desak Warganya Tinggalkan Lebanon

Ilustrasi
Ilustrasi
0 Komentar

KEDUTAAN Besar Amerika Serikat (AS) di Beirut mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon dengan ‘tiket apa pun yang tersedia’. AS mendesak warganya pergi dari Lebanon di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Dilansir BBC, Minggu (4/8/2024), imbauan tersebut menyusul peringatan serupa dari Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy yang mengatakan situasi regional ‘dapat memburuk dengan cepat’.

Iran telah bersumpah untuk melakukan pembalasan ‘keras’ terhadap Israel yang disalahkan atas kematian Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada hari Rabu (31/7). Pembunuhannya terjadi beberapa jam setelah Israel membunuh komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut.

Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya

Hizbullah yang berbasis di Lebanon dan didukung Iran dikhawatirkan memainkan peran besar dalam pembalasan semacam itu. Hal itu diprediksi dapat memicu tanggapan serius Israel.

Hizbullah telah meluncurkan puluhan roket ke kota Beit Hillel di Israel utara sekitar pukul 00.25 waktu setempat hari ini. Rekaman yang diunggah di media sosial menunjukkan sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel mencegat roket tersebut.

Tidak ada laporan korban jiwa atas serangan itu. Kementerian Luar Negeri Yordania juga telah mengeluarkan saran kepada warganya, memberi tahu mereka yang berada di Lebanon untuk segera pergi dan memperingatkan yang lain untuk tidak bepergian ke sana.

Kanada juga telah memperingatkan warganya untuk menghindari perjalanan ke Israel, di samping saran yang ada untuk tidak pergi ke Lebanon, karena ‘situasi dapat memburuk lebih lanjut tanpa peringatan’ di wilayah tersebut. Kedutaan Besar AS mereka yang memilih untuk tinggal di Lebanon harus ‘mempersiapkan rencana darurat’ dan bersiap untuk ‘berlindung di tempat untuk jangka waktu yang lama’.

Beberapa maskapai penerbangan telah menangguhkan dan membatalkan penerbangan serta banyak yang telah kehabisan tiket. Tetapi, ‘pilihan transportasi komersial untuk meninggalkan Lebanon tetap tersedia’.

Pentagon mengatakan pihaknya mengerahkan kapal perang dan jet tempur tambahan ke wilayah tersebut untuk membantu mempertahankan Israel dari kemungkinan serangan oleh Iran dan proksinya. Inggris mengatakan pihaknya mengirim personel militer tambahan, staf konsuler, dan pejabat pasukan perbatasan untuk membantu evakuasi apa pun – tetapi mendesak warga Inggris untuk meninggalkan Lebanon ‘sementara penerbangan komersial masih berjalan’.

0 Komentar