Tim DVI: 1 Nama Jenazah Korban Laka Maut Tol Japek KM58 Berhasil Diidentifikasi, Bernama Nazwa Devira

Penyerahan secara simbolis administrasi pemgambilan jenazah dan santunan ke keluarga Najwa Devira./Ist
Penyerahan secara simbolis administrasi pemgambilan jenazah dan santunan ke keluarga Najwa Devira./Ist
0 Komentar

TIM Disaster Victim Identification (DVI) Commander mengumumkan satu nama jenazah korban kecelakaan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 yang berhasil diidentifikasi. Jenazah tersebut merupakan warga kabupaten Bogor, Jawa Barat bernama Nazwa Devira.

“Tim DVI telah berhasil identifikasi satu jenazah yaitu atas nama Nazwa Defira, jenis kelamin perempuan umur 22 tahun alamat Kabupaten Bogor,” ujar Kepala Bidang Hubungan

Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abast, dalam konferensi pers di RSUD Karawang, Selasa (9/4/2024).

Baca Juga:Analisa Pengamat Transportasi: Kecelakaan Tol Japek KM58 Belum Tentu Penerapan ContraflowKoalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024

Dia menjelaskan, korban berhasil teridentifikasi berdasarkan data premier gigi. Kondisi korban mengalami luka bakar hingga 90-100 persen.

“Dari hasil identifikasi yang dilakukan oleh tim DVI dengan bekerjasama dengan stakeholder dengan menggunakan prinsip profesionalitas, transparansi dan kehati-hatian untuk meminimalkan faktor kesalahan,” ujar dia.

Setelah berhasil diidentifikasi, kepolisian langsung menyerahkan santunan kepada keluarga korban. Penyerahan santunan ini sekaligus penyerahan terhadap jenazah kepada pihak keluarga korban.

“Dan sesuai dengan penyampaian dari pejabat gubernur Jawa Barat kemarin 8 April, pemerintah Provinsi Jabar akan menyiapkan dan memfasilitasi mobil jenazah yang telah terindentifikasi sampai ke rumah duka.

Sebagai informasi, kecelakaan maut di jalur contraflow Tol Japek Km 58 melibatkan tiga kendaraan, yakni Bus Primajasa nopol B-7655-TGD, Daihatsu Gran Max nopol B-1635-BKT dan Daihatsu Terios. Dua kendaraan yakni Terios dan Gran Max hangus terbakar dalam peristiwa itu.

Peristiwa bermula saat mobil Gran Max yang berada di jalur contraflow hendak menepi di bahu jalan, dan masuk ke jalur berlawanan yang mengarah ke Jakarta.

Kemudian sebuah bus dari arah Cikampek tak bisa menghindari kendaraan Gran Max itu, hingga akhirnya terjadi kecelakaan sampai mobil Gran Max terbakar. Lalu kendaraan Terios menabrak bus dan Gran Max hingga mobil itu ikut terbakar. (*)

0 Komentar