The New York Times Angkat Opini Analis Kebijakan Gordon LaForge: Ada Satu Kandidat Capres Bisa Ancam Demokrasi Indonesia

The New York Times Angkat Opini Analis Kebijakan Gordon LaForge: Ada Satu Kandidat Capres Bisa Ancam Demokrasi Indonesia
Ilustrasi
0 Komentar

GORDON LaForge, seorang analis kebijakan senior di New America dan mantan anggota Fulbright Indonesia menilai ada satu kandidat calon presiden yang bisa mengancam demokrasi Indonesia. Penilaian itu dituangkan dalam tulisan opini yang diterbitkan The New York Times pada Senin, 12 Februari 2024, berjudul The Sun Is Setting on Indonesia’s Democratic Era

Pemilu akan berlangsung di seluruh wilayah Indonesia pada Rabu, 14 Februari 2024. Ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Salah satu dari paslon akan menggantikan kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

“Namun orang yang diperkirakan akan menang – dan jalur anti-demokrasi yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo – mengancam banyak kemajuan yang telah dicapai oleh masyarakat Indonesia,” tulis LaForge di bagian awal tulisan opininya.

Baca Juga:TKN Laporkan Connie Rahakundini Bakrie ke Bareskrim Polri Atas Dugaan Fitnah dan Pencemaran Nama Baik2 Hari Film Dirty Vote Tembus 13 Juta Penonton, Butuh 7 Hari Bagi Sexy Killers, Ini Kata Dandhy Laksono

Calon presiden yang dibicarakan LaForge dalam tulisan opininya itu adalah Prabowo, 72 tahun, yang dia deskripsikan sebagai mantan jenderal Angkatan Darat di bawah pemerintahan mantan Presiden RI Soeharto. Prabowo diduga terlibat dalam pelanggaran HAM, termasuk penculikan dan penyiksaan terhadap aktivis pro-demokrasi selama pemberontakan anti-Soeharto.

Calon wakil presidennya, Gibran, merupakan Wali Kota Surakarta dan putra sulung Jokowi. Tempo selama beberapa bulan terakhir telah memberitakan berbagai manuver Jokowi dalam upaya memenangkan paslon Prabowo-Gibran di Pemilu 2024.

“Hal yang mungkin juga meresahkan adalah peluang Prabowo semakin besar berkat Presiden Joko Widodo, yang pernah menjadi simbol demokrasi muda di negara ini, namun telah turut melemahkan institusi dan supremasi hukum selama satu dekade berkuas,” tulis LaForge.

Tak hanya itu, LaForge juga menyentil penunjukan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan oleh Jokowi hingga putusan Mahkamah Konstitusi soal batas usia capres-cawapres pada 16 Oktober 2023. “Ketua pengadilan adalah saudara ipar Jokowi,” katanya, merujuk pada Ketua MK Anwar Usman.

“Alih-alih mengekang campur tangan terang-terangan dan bau nepotisme ini, banyak pemilih malah menganggapnya sebagai dukungan petahana yang sangat populer terhadap Prabowo, sehingga mendorong pasangan Prabowo-Gibran untuk memimpin dalam jajak pendapat,” sambungnya.

0 Komentar