The Death of Party Ideology? Budayawan Jogja: Heru Subagia Demarkasi Kegelapan di Pemilu 2024

The Death of Party Ideology? Budayawan Jogja: Heru Subagia Demarkasi Kegelapan di Pemilu 2024
0 Komentar

KEUNGGULAN Ganjar Pranowo sebagai salah satu Bacapres di Pemilu 2024 menarik untuk diulas. Setidaknya ada empat indikator seperti rekam jejak, integritas, kompetensi, skill, leadership, dan nasionalisme.

Sebagai sebuah sistem administrasi pemerintahan yang kompleks, birokrasi menjadi tulang punggung dalam menjalankan fungsi negara secara efisien dan transparan. Akan tetapi, realitas yang seringkali terlihat di publik adalah birokrasi yang masih dihantui oleh bayang-bayang korupsi.

Meskipun telah banyak upaya reformasi dan pemberantasan korupsi, namun masih terdapat berbagai temuan yang menunjukkan bahwa birokrasi tidak sepenuhnya terbebas dari segala praktik yang merugikan masyarakat tersebut.

Baca Juga:Jokowi: Ya Itu Hak Pak Mahfud, Saya Sangat MenghargaiFacebook Profesional Lagi Ramai di Medsos, Begini Penjelasannya

Bertempat di Sekratariat Relawan Ganjar Pranowo (RGP) 2024, delik.tv bersama Ketua Pendiri Indonesia Kerja (INAKER) KRMH Gaguk Kapoet Triyana SH yang didampingi Caleg DPR RI PAN Heru Subagia yang bertarung di dapil 8, meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan Indramayu mengungkap alasannya memilih Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang didukung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, dan mengupas fenomena kader berbeda pilihan dengan partainya dalam pemilihan calon presiden 2024, terutama Heru Subagja yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres, bukan Prabowo Subianto.

Ada tiga alasan, pertama adalah soal kepribadian. “Saya melihat seorang Ganjar Pranowo, pertama personality-nya, orangnya easy going, asyik, santai-santai, suka mendengar,” kata Gaguk di Cirebon, Rabu (24/1).

Kepribadian Ganjar, menurut dia, juga menggambarkan pemimpin yang tegas, jujur, dan berani dalam mengambil keputusan. Kedua, Gaguk menyebut Ganjar sosok pemimpin yang berpegang pada nilai-nilai, Bhinneka Tunggal Ika, dan tidak emosional.

“Mengapa? Keadaan geopolitik yang ada kita harus membuat keputusan jangan sampai tiba-tiba kita memutuskan untuk menyerang. Jadi harus punya ketenangan dalam membuat keputusan itu personality tadi,” kata dia. Poin ketiga, menurut Gaguk, Ganjar memiliki rekam jejak kepemimpinan atau track record yang bagus.

Ia pun menilai, Ganjar sejak masa sekolah selalu berpikir untuk bisa berkontribusi pada bangsa dan negara.

“Mas Ganjar datang dari daerah Jawa Tengah pinggiran sana. Masuk sekolah, Beliau dulu lulus pendidikan. Dari situ Beliau bekerja, habis bekerja, Beliau memikirkan ingin berkontribusi pada bangsa dan negara,” ungkap Gaguk.

0 Komentar