Terungkap Zionis Israel Sengaja Sembunyikan Kondisi Perang Sesungguhnya

Pakar militer dan strategi, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi, menilai, pejuang Palestina masih mampu mengendal
Pakar militer dan strategi, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi, menilai, pejuang Palestina masih mampu mengendalikan dan mengatur pertempuran di Jalur Gaza. Para pejuang mampu memperlihatkan kekuatan dalam menghadapi tentara Israel melalui operasi-operasi khusus. (Foto. Aljazeera Arabic)
0 Komentar

ADA banyak informasi yang memang sengaja disembunyikan Zionis Israel tentang kondisi perang sebenarnya. Termasuk soal kondisi siapa yang sebenarnya menang dalam hal ini, jika difokuskan pada perlawanan Hamas dengan tanpa mengesampingkan faksi perlawanan Palestina lainnya, maka Zionis Israel atau Hamas yang menang?

Membaca dua laporan laporan media terpercaya memperkuat tentang fakta tersebut. Dalam artikel bertajuk Hamas Is Winning Why Israel’s Failing Strategy Makes Its Enemy Stronger, media yang concern terhadap kebijakan luar negeri Amerika Serikat, Foreign Affairs mengeluarkan kesimpulan yang intinya menyebut Hamas menang telak dari Israel.

Sang Penulis, Robert A Pape, Profesor Ilmu Politik dan Direktur Proyek Keamanan dan Ancaman Chicago di Universitas Chicago menyebut Hamas lebih kuat hari ini dibandingkan dengan 7 Oktober.

Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga

Sementara itu, laporan bertajuk The Occupation Army Is Being Affected Seriously By Suicide, Low Morale And Mental Illness yang diterbitkan middleeasmonitor, oleh kolumnis Aziz Mustafa juga memperkuat kesimpulan Robert A Pape.

Foreign Affairs menyatakan bahwa sembilan bulan operasi tempur udara dan darat Israel di Gaza belum mengalahkan Hamas, dan Israel juga tidak hampir mengalahkan kelompok teroris itu. Sebaliknya, menurut ukuran-ukuran yang penting, Hamas lebih kuat hari ini dibandingkan pada 7 Oktober lalu.

Sejak serangan mengerikan Hamas Oktober lalu, Israel telah menginvasi Gaza utara dan selatan dengan sekitar 40 ribu tentara tempur, memaksa 80 persen penduduk mengungsi, menewaskan lebih dari 37 ribu orang, menjatuhkan setidaknya 70 ribu ton bom di wilayah tersebut (melebihi berat gabungan bom yang dijatuhkan di London, Dresden, dan Hamburg selama Perang Dunia II), menghancurkan atau merusak lebih dari separuh bangunan di Gaza, serta membatasi akses air, makanan, dan listrik di wilayah tersebut, sehingga membuat seluruh penduduk berada di ambang kelaparan.

Meskipun banyak pengamat telah menyoroti ketidakmoralitasan perilaku Israel, para pemimpin Israel secara konsisten menyatakan bahwa tujuan untuk mengalahkan Hamas dan melemahkan kemampuannya untuk melancarkan serangan baru terhadap warga sipil Israel harus didahulukan di atas segala keprihatinan terhadap nyawa warga sipil Palestina. Hukuman terhadap penduduk Gaza harus diterima sebagai hal yang diperlukan untuk menghancurkan kekuatan Hamas.

0 Komentar