Terungkap Fakta Gadis Bali Diculik dengan Tangan Diikat Diperkosa

Terungkap Fakta Gadis Bali Diculik dengan Tangan Diikat Diperkosa
Remaja membuat laporan palsu, mengaku diculik dan diperkosa
0 Komentar

SEMPAT bikin geger, DAT seorang gadis berusia 19 tahun asal Banjar Dinas Batanpoh, Desa Pandak Gede, Kediri Tabanan yang melaporkan dirinya menjadi korban dugaan aksi penculikan dan percobaan pemerkosaan akhirnya terungkap.

https://delik.news/gadis-19-tahun-ditemukan-terikat-di-gudang-truk-polisi-ada-kejanggalan/

Selidik punya selidik ternyata gadis berinisial DAT membuat laporan bohong atau palsu ke polisi.

Terungkap, setelah polisi menyelidiki kasus aksi penculikan yang dilaporkan ke Polsek Kediri Senin lalu (2/5).

Baca Juga:Menteri PPA: Pendalaman Fakta Perempuan Mengarang Diculik-Diperkosa di BaliNaftali Bennett Ungkap Putin Telah Minta Maaf Soal Adolf Hitler Berdarah Yahudi

Gadis tersebut dengan sengaja merekayasa laporan ke polisi. Dia mengaku telah menjadi korban penculikan oleh tiga orang pria.

Polisi pun sempat dibuat pusing bukan main untuk mengungkap kasus tersebut. Belum lagi kasus aksi penculikan tersebut membuat resah warga dan viral.

“Kesimpulan kami kronologis kejadiannya tidak seperti itu. Setelah kami selidiki, berita dan laporan awal yang dibuat korban hanya mengarang cerita. Itu karena ada unsur dorongan rasa takut korban sendiri, karena pulang sudah larut malam. Jadi korban mengarang cerita agar tidak disalahkan oleh keluarganya,” ungkap Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra.

Ranefeli menyebutkan, korban sebenarnya keluar bersama teman pria yang baru kenal di Facebook. Karena pulang larut malam, korban meminta bantuan mertuanya bagaimana agar tidak dimarahi suami. Alih-alih memberikan solusi, mertuanya malah menyusuh korban untuk berpura-pura mengalami penculikan dalam kondisi tangan terikat.

“Kami telah melakukan penyelidikan dan menggali informasi dari saksi-saksi, terutama keluarga korban,” kata Ranefli.

Setelah melakukan pemeriksaan keterangan sejumlah saksi mulai dari keluarga korban, korban sendiri hingga terduga pelaku. “Rasa takut pulang tengah malam sehingga korban memberikan keterangan keliru,” jelasnya.

Untuk korban sendiri masih pihaknya periksa kondisi psikologis. Apakah korban mengalami gangguan kejiwaan atau mental.

Baca Juga:Hasil Investigasi Kasus Hepatitis Akut MisteriusAkun Lowongan Kerja Bodong dan Penipuan Mengatasnamakan Telkom Akses

“Kita masih berproses, mudah-mudahan permasalah ini cepat selesai dan mengklirkan cerita ini,” tegasnya.

Disinggung soal keterangan palsu yang diberikan korban polisi. Apakah ada pasal yang akan dikenakan.

AKBP Ranefli Dian Candra menyebut pihaknya masih melihat akar permasalahannya terlebih dahulu, karena permasalahan tidak hanya penegakan hukum saja.

“Kami lihat akar masalahnya dulu,” tandasnya.

0 Komentar