Ternyata Dikirim ke Pengadilan Agama, Muhammadiyah Angkat Suara Soal Undangan Sidang Isbat Kemenag

Ternyata Dikirim ke Pengadilan Agama, Muhammadiyah Angkat Suara Soal Undangan Sidang Isbat Kemenag
Sekjen Muhammadiyah ABdul Mu'ti
0 Komentar

SEKRETARIS Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti akhirnya buka-bukaan soal undangan dari Kementerian Agama RI untuk menghadiri Sidang Isbat penentuan awal Ramadan 1443 Hijriah, pada 1 April 2022 lalu.

Diketahui dalam sidang isbat tersebut, Dr. KH. Sriyatin Siddiq, yang berasal dari Majelis Tarjih Muhammadiyah hadir dalam sidang tersebut.

Abdul Mu’ti mengatakan, kehadiran Dr. KH. Sriyatin Siddiq, tidak mewakili pimpinan pusat untuk menghadiri sidang isbat tersebut.

Baca Juga:Era Jokowi Selesai 2024, Mengapa Survei Terbaru Polmatrix Tetap Jadikan Kandidat Capres?Indo Premier Sekuritas Catat 96 Ribu Investor Retail, Tanda Kebangkitan Pasar Modal Nasional

“Saya mendapatkan info surat Kemenag kepada Kepala Pengadilan Agama Palangka Raya, Kalimantan Tengah, tanggal 21 Maret agar menugaskan Dr. Sriyatin untuk menghadiri Sidang Itsbat. Jadi kehadiran beliau dalam Sidang Itsbat tidak mewakili PP. Muhammadiyah,” kata Abdul Mu’ti dikutip Fajar.co.id di akun twitternya.

Dia menjelaskan PP Muhammadiyah punyaprosedur tata organisasi. Muhammadiyah di forum resmi harus membawa Surat Tugas resmi dari PP. Muhammadiyah/Majelis sesuai Surat Undangan.

“KH. Abd. Salam Nawawi, MA dari Lembaga Falakiyah NU dan Dr. KH. Sriyatin Siddiq, MA dari Majelis Tarjih Muhammadiyah mengikuti secara daring. Sedang KH. Syarif Ahmad Hakim dari Persis mengikuti secara luring di Auditorium HM Rasjidi Kemenag,” kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar) Adib dalam keterangan resminya, Sabtu (2/4/2022).

Sidang Isbat dipimpin oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdullah Jaidi yang juga hadir mengikuti sidang isbat mengatakan, setelah mendengarkan laporan terkait hasil hisab dan rukyatul hilal, Menag lalu meminta masukan dari perwakilan ormas.

“Sebelum menetapkan awal Ramadan, Menag selaku pimpinan sidang telah meminta pertimbangan dari berbagai ormas Islam,” kata KH Abdullah Jaidi saat telekonferensi Hasil Sidang Isbat Awal Ramadan 1443 H di Jakarta, 1 April 2022.

Tiga perwakilan ormas yang memberikan pertimbangan, yaitu: KH. Abd. Salam Nawawi, MA (Lajnah Falakiyah NU), Dr. KH. Sriyatin Siddiq, MA (Majelis Tarjih Muhammadiyah), dan KH. Syarif Ahmad Hakim (Persis).

Sidang isbat pada akhirnya menyepakati awal Ramadan 1443 H bertepatan dengan 3 April 2022. Sementara PP Muhammadiyah sendiri telah menetapkan 1 Ramadan pada 2 April 2022. (*)

0 Komentar