Terkendala Validasi Data, Begini Ungkapan Ketua Umum PB IDI

Terkendala Validasi Data, Begini Ungkapan Ketua Umum PB IDI
FOTO: FAISAL R. SYAM / FAJAR INDONESIA NETWORK
0 Komentar

Bagi IDI, kata Adib data terkait dokter yang meninggal karena Covid-19 sangat penting agar ke depan untuk membuat pola penanganannya. ”Bagi kami itu penting supaya kita punya pola untuk kemudian lihat apakah ini yang positif. Dokter apalagi tenaga medis apakah memang karena ada riwayat contact ataukah ada riwayat perjalanan ataukan memang fasilitas kesehatan tempat mereka bekerja tidak ada atau kekurangan alat pelindung diri (APD) ataukah ada faktor penyakit penyerta yang memperberat kondisi dia sehingga akhirnya teman-teman kami meninggal,” paparnya.

Diakui Adib IDI kesulitan dalam validasi data terkait penyebab dokter-dokter positif Covid-19 akhirnya meninggal. ”Itu bisa kita dapatkan dari Pemerintah terkait dengan data-data teman sejawat kami yang meninggal,” tuturnya.

Dikatakan Adib banyak tenaga medis yang akhirnya diisolasi lantaran ada riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19, muncul gejala (batuk, demam, sesak nafas dll). ”Pada saat dia ada riwayat kontak (pasien positif Covid-19), sudah muncul gejala dia langsung diisolasikan. Dia harus diistirahatkan selama 14 hari,” tuturnya.

Baca Juga:Situasi Terbaru Virus Corona (COVID-19)Positif Corona, Pakar Terbaik dan Guru Besar UGM Meninggal Dunia

”Itulah sekarang banyak baik itu di Jakarta, Surabaya, Malang itu banyak teman-teman kami (dokter) akhirnya diisolasikan karena pernah merawat yang positif dia mulai ada keluhan gitu. Karena dia merawat artinya isolasi dari kita. Artinya ada yang tinggal di hotel, menjauh dari keluarganya, tinggal di apartemen, keluarganya diungsikan dulu. Jadi itu sekarang terjadi teman kami di dokter. saya kira tenaga kesehatan lain perawat juga begitu,” terang Adib.

Lebih lanjut ia menerangkan bahwa lama terpapar kemudian muncul gejala berbeda setiap orang. Hal itu kata Adib ditentukan oleh daya tahan tubuh setiap orang. Bahkan bagi seseorang yang memiliki daya tahan tubuh bagus meski terpapar virus corona ia tidak menunjukkan gejala.

”Tergantung daya tahan tubuh masing-masing. Atau dia memang terpapar tapi tidak menunjukkan gejala, karena daya tahan tubuhnya bagus atau bahkan terpapar tapi dia negatif, pemeriksaan hasil swabnya atau PCR nya negatif. Kembali lagi pada daya tahan tubuh masing-masing,” pungkasnya. (dim/fin/ful)

0 Komentar