Terhitung 4 Tahun Jadi Komisaris Utama Pertamina, Alasan Ahok Mundur Ikut Kampanye Paslon Ganjar-Mahfud MD, Ini Isi Surat Pengunduran Dirinya

Terhitung 4 Tahun Jadi Komisaris Utama Pertamina, Alasan Ahok Mundur Ikut Kampanye Paslon Ganjar-Mahfud MD, Ini Isi Surat Pengunduran Dirinya
Beranda Bisnis Melongok Isi Surat Pengunduran Diri Ahok dari Komisaris Utama Pertamina Reporter Tempo.co Editor Andry Triyanto Tjitra Sabtu, 3 Februari 2024 08:21 WIB image-gnews Bagikan image social image social image social image social Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membenarkan dirinya telah mundur sebagai Komisaris Utama alias Komut PT Pertamina (Persero). Ia mengunggah bukti pengunduran dirinya lewat postingan di Instagram @basukibtp, Jumat, 2 Februari 2024 (Sumber: Instagram) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membenarkan dirinya telah mundur sebagai Komisaris Utama alias Komut PT Pertamina (Persero). Ia mengunggah bukti pengunduran dirinya lewat postingan di Instagram @basukibtp, Jumat, 2 Februari 2024 (Sumber: Instagram)
0 Komentar

Basuki Tjahaja Purnama lahir di Manggar Bangka Belitung, pada 29 Juni 1966. Berdomisili di Jakarta, Ahok merupakan alumni dari jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Trisakti dan mendapatkan gelar Insinyur pada tahun 1989.

Pria keturunan Tionghoa-Indonesia ini menyelesaikan pendidikan magister pada Tahun 1994 dengan gelar Master Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.

Ahok merupakan kakak kandung dari Basuri Tjahja Purnama yaitu Bupati Belitung Timur periode 2010-2015. Pada tahun 2003 BTP memulai karir politiknya melalui Partai Perhimpunan Indonesia baru lalu mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Baca Juga:Alumni dan Sivitas Akademika UIN Syarif Hidayatullah Ingatkan Jokowi Tak Bikin Kebijakan yang Menguntungkan Elektoral Bagi Paslon TertentuProyek Teknologi Jet Tempur KF-21 Boramae: Punya Tunggakan Hutang Tersangkut Dugaan Pencurian

Setelah menduduki kursi sebagai DPRD, pada Pilkada Belitung Timur, ia diusung sebagai calon Bupati Belitung Timur didampingi oleh Khairul Effendi dan berhasil memenangkan pemilihan. Karir politiknya mulai moncer ketika ia digandeng oleh Jokowi yang saat itu menjabat sebagai Walikota Surakarta untuk menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Tak disangka-sangka, perjuangannya tersebut membuahkan hasil dengan persentase 53,82 persen suara dan dilantik secara resmi oleh Presiden SBY pada 15 Oktober 2012. Pada tahun 2014, ia mulai dikenal oleh masyarakat luas karena menggantikan Jokowi yang mencalonkan pemilu presiden 2014 sebagai Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta. Setelah Jokowi terpilih menjadi presiden, Ahok resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Namun, pada saat maju dalam Pilkada DKI Jakarta, Ahok tersandung kasus dugaan penistaan agama. Dia pun harus dipenjara akibat kasus tersebutl. Setelah bebas, dia pun langsung berbisnis dan ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.

Karirnya tidak hanya berkembang di dunia politik, ia juga menekuni dunia bisnis dengan jabatan sebagai Direktur PT Nurindra Ekapersada sebagai persiapan membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada tahun 1995.

Pada tahun 1995, Ahok memutuskan berhenti bekerja di PT Simaxindo Primadaya. Ia kemudian mendirikan pabrik di Dusun Burung Mandi, Desa Mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur. Terakhir, Pada tanggal 22 November 2019 Ahok resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina. (*)

 

0 Komentar