Terdahsyat 25 Tahun Terakhir di Taiwan, Kemlu RI Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa

Dalam gambar yang diambil dari rekaman video yang ditayangkan oleh TVBS, terlihat sebuah bangunan yang runtuh
Dalam gambar yang diambil dari rekaman video yang ditayangkan oleh TVBS, terlihat sebuah bangunan yang runtuh sebagian di Hualien, Taiwan timur pada Rabu, 3 April 2024. Gempa bumi dahsyat mengguncang seluruh pulau Taiwan pada Rabu dini hari, meruntuhkan bangunan-bangunan di sebuah kota dan menimbulkan bencana. tsunami yang menyapu pantai pulau-pulau Jepang. (TVBS via AP)[ASSOCIATED PRESS]
0 Komentar

Dua pembangkit listrik tenaga nuklir Taiwan tidak terkena dampak gempa tersebut, tambah Taipower.

Operator kereta api berkecepatan tinggi Taiwan mengatakan tidak ada kerusakan atau cedera yang dilaporkan pada keretanya, namun kereta akan tertunda karena sedang dilakukan inspeksi.

Raksasa semikonduktor Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. mengatakan telah mengevakuasi beberapa pabrik fabrikasi dan sistem keselamatannya telah beroperasi normal. “Untuk menjamin keselamatan personel, beberapa pabrik dievakuasi sesuai prosedur perusahaan. Kami sedang memastikan rincian dampaknya,” menurut perusahaan.

Baca Juga:Yayasan Konsumen Muslim Indonesia Rilis Sejumlah Nama Perusahaan dengan Produk Terbukti Terafiliasi Israel, Begini Tanggapan Wasekjen MUIPernyataan Lengkap Princess of Wales, Kate Middleton: Bagi Siapa pun yang Menghadapi Penyakit ini, Mohon Jangan Putus Asa

Kantor berita resmi Taiwan mengatakan gempa tersebut merupakan yang terbesar yang melanda pulau itu sejak 1999 ketika gempa berkekuatan 7,6 menewaskan sekitar 2.400 orang dan menghancurkan atau merusak 50.000 bangunan. Gempa 25 tahun lalu itu adalah salah satu gempa terburuk yang tercatat di Taiwan.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban di Taiwan dan Jepang, setelah gempa berkekuatan 7,2 magnitudo mengguncang Taiwan pada Rabu, 3 April 2024.

Gempa terkuat yang melanda pulau tersebut dalam 25 tahun terakhir itu memicu peringatan tsunami untuk Jepang bagian selatan dan Filipina, yang sekarang telah dicabut.

Departemen pemadam kebakaran Taiwan mengatakan satu orang diduga tewas tertimpa batu di tempat pusat gempa, yaitu wilayah timur pegunungan Hualien yang minim penduduk, dan lebih dari 50 orang terluka.

Setidaknya 26 bangunan runtuh, lebih dari separuhnya berada di Hualien, dengan sekitar 20 orang terjebak dan upaya penyelamatan masih berlangsung, katanya.

Gempa tersebut memiliki kedalaman 15,5 km, menurut Badan Cuaca Pusat Taiwan.

Direktur Perlindungan WNI di Kemlu Judha Nugraha sebelumnya mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka dan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei untuk memastikan kondisi para WNI.

“Hasil koordinasi Kemlu dengan KBRI Tokyo dan KDEI Taipei, sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban gempa bumi di Taiwan maupun di Prefektur Okinawa, Jepang,” kata juru bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal, melalui pesan singkat kepada media.

Baca Juga:‘In His Own Write’ Ungkap Bukti Eksistensi John Lennon di Industri Hiburan DuniaTimnas Indonesia Raih Poin Penuh atas Vietnam di Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Skor Tipis 1-0

 Imbas dari gempa tersebut, badan cuaca Jepang mengatakan beberapa gelombang tsunami kecil mencapai bagian selatan prefektur Okinawa. Mereka kemudian menurunkan level peringatan tsunami sebelumnya.

0 Komentar