Tembakkan Rudal Balistik ke Irak, Iran Beri Peringatan Tegas Terhadap Amerika Serikat dan Israel

Tembakkan Rudal Balistik ke Irak, Iran Beri Peringatan Tegas Terhadap Amerika Serikat dan Israel
Ilustrasi peluncuran rudal balistik Shahab-3 Iran. (Wikimedia Commons/Hossein Velayati)
0 Komentar

Terpisah, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS menyebutnya sebagai ‘serangan keterlaluan’, tetapi mengatakan tidak ada orang Amerika yang terluka dan tidak ada kerusakan pada fasilitas Pemerintah AS di Erbil.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan langkah itu mengancam upaya untuk mengakhiri pembicaraan nuklir dengan Iran.

Diketahui, pasukan AS yang ditempatkan di bagian kompleks Bandara Internasional Erbil di

Baca Juga:Bakal Tayang 23 Maret, Begini Sinopsis Drakor Soundtrack #1 yang Dibintangi Han So HeeAnies Baswedan, Gubernur Pertama yang Serahkan Air dan Tanah ke Jokowi di Ibu Kota Negara Nusantara

masa lalu mendapat kecaman dari serangan roket dan pesawat tak berawak, dengan Washington menuduh serangan tersebut dilakukan oleh kelompok-kelompok milisi yang bersekutu dengan Iran, tetapi tidak ada serangan semacam itu yang terjadi selama beberapa bulan.

Ditanya tentang serangan hari Minggu, militer Israel mengatakan tidak mengomentari laporan di pers asing dan kantor perdana menteri menolak berkomentar.

Meski demikian, milisi Islam Syiah yang didukung Iran sejak kematian Mayjen Soleimani secara teratur menyerang pasukan AS yang ditempatkan di Irak dan negara tetangga Suriah. Washington terkadang membalas dengan serangan udara.

Sementara itu, beberapa pengamat mengatakan serangan Hari Minggu adalah pembalasan terhadap Israel dan tidak ditujukan ke Amerika Serikat.

“Iran telah melakukan serangan terhadap sasaran Amerika dan tidak segan-segan mempublikasikan ini,” ungkap Hamidreza Azizi, Anggota Tamu di Institut Jerman untuk Urusan Internasional dan Keamanan.

“Saya melihat ini lebih sebagai tanda peringatan bagi Israel dan unjuk kekuatan dalam negosiasi,” tandasnya.

Untuk diketahui, Irak telah diguncang oleh ketidakstabilan kronis sejak kekalahan kelompok Islam Sunni Negara Islam pada tahun 2017 oleh koalisi longgar pasukan Irak, yang dipimpin AS dan yang didukung Iran.

Baca Juga:Satukan Tanah dan Air di IKN Bersama Gubernur Se-Indonesia, Jokowi: Ini Bentuk Kebhinekaan KitaTurki Enggan Bergabung dengan Barat untuk Jatuhkan Sanksi Terhadap Rusia

Sejak itu, milisi yang bersekutu dengan Iran telah secara teratur menyerang situs militer dan diplomatik AS di Irak, kata AS dan banyak pejabat Irak. Adapun Iran membantah terlibat dalam serangan itu. (*)

0 Komentar