Tarung Pilpres 2024

Tarung Pilpres 2024
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) bersama Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (ketiga kiri) dan tujuh Ketum Parpol bejalan bersama di Istana Kepresidenan, Rabu (15/5/2022). (Youtube/Sekretariat Presiden)
0 Komentar

“Ini kemudian menjadi titik temu kenapa PKS dan Demokrat secara bergantian mendatangi Nasdem, tentu mereka ada kesamaan kepentingan yang ada di Anies Baswedan,” kata Adi.

Selain itu, ketika nama Ganjar Pranowo diusung juga menjadi penunjuk semacam pancingan emosi bagi PDIP. Karena secara tidak langsung, kata Adi, Nasdem berupaya membajak Ganjar dengan menempatkan namanya di nomor dua rekomendasi capres Nasdem.

“Nama kedua ini sepertinya membuat PDIP sedikit meradang dengan tindakan tiba-tiba Nasdem yang membuat suasana bergemuruh,” ujarnya.

Baca Juga:Strategi Belanda Taklukkan Islam dengan Pemberian Gelar HajiNew York Times Ungkap Aktivitas Rahasia CIA di Ukraina

Adapun PDIP, sangat besar untuk maju sendiri. Selain suaranya yang mencukupi, mesin partai di masyarakat cukup kuat untuk menggalang kampanye massa secara aktif.

Namun bila belajar di masa reformasi saat PDIP maju sendiri dan kalah, Adi memperkirakan PDIP akan maju koalisi dengan konsep yang mereka sebut gotong-royong.

“Kalau melihat hard form PDIP yang mengusung konsep gotong-royong sepertinya mereka akan berkomunikasi dengan parpol lain. Seperti PKB dan Gerindra yang akan menjadi bagian mereka di 2024,” terangnya.

Sedangkan king maker lainnya seperti Airlangga menjadi titik kunci solidaritas KIB. “Tanpa Golkar, KIB bubar. Hal itu bisa dilihat dari pola inisiator dan sosok yang paling banyak berperan hingga saat ini. Selain itu posisi Airlangga yang menjadi menko juga menjadi kunci strategis di tubuh KIB,” kata Adi.

Meski kursi kepemimpinan di internal Golkar sering goyang, kata Adi, namun Airlangga masih bertahan dan ikut mempertahankan posisi partai beringin di parlemen dengan suara yang tinggi.

“Walau sering digoyang, suara Golkar tidak pernah jatuh signifikan. Itu menjadi bukti kuatnya pengaruh Pak Airlangga,” kata Adi.

Adapun dua nama senior, SBY dan JK, menurut Adi, mereka sedang berupaya mengusung nama ‘jagoan’ mereka. Walau dalam setiap pemberitaan selalu mengabarkan bahwa mereka hanya bertemu untuk reuni, Adi meyakini keduanya berusaha menjodohkan Anies dengan AHY.

Baca Juga:Berikut Daftar Nama Jalan yang Diubah, Anies Baswedan Gratiskan Ubah Dokumen AdministrasiRusia Sebut Barat Belum Jawab Terkait Aktivitas Tentara Bayaran Asing yang Tertangkap di Ukraina

“Tidak mungkin dua tokoh besar hanya bertemu untuk reuni. Pasti ada agenda lebih penting, dengan upaya Pak SBY mengusung AHY dan Pak JK mengusung Anies,” kata Adi.

0 Komentar