Tak Mau Dikuasai Rusia, Ratusan Warga Ukraina Blokir Jalan Menuju Fasilitas PLTN Enerhodarby

Tak Mau Dikuasai Rusia, Ratusan Warga Ukraina Blokir Jalan Menuju Fasilitas PLTN Enerhodarby
Warga Ukraina Berjibaku Menghalangi Akses Pasukan Rusia Untuk Menuju Area PLTN Di Kota Enerhodarby
0 Komentar

RATUSAN pekerja dibantu dengan warga sekitar berjibaku memblokir akses pasukan Rusia ke fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di kota Enerhodarby. 

Seperti diwartakan The Hill hingga Express UK, peristiwa itu terjadi pada Rabu (2/3), di mana pasukan Rusia dilaporkan semakin bergerak maju ke daerah itu. Upaya tentara Rusia itu juga telah dikonfirmasi oleh Penasehat Menteri Dalam Negeri Ukraina, Vadym Denysenko, mengatakan bahwa mereka mulai mendekati PLTN pada Sabtu usai mengarahkan roket ke lokasi.

Dilaporkan bahwa fasilitas itu, yang bernama ZNPP (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia) adalah pembangkit listrik terbesar di Eropa.

Baca Juga:Alami Kerusakan Mesin, Basarnas Evakuasi 4 Kru Kapal Nelayan di Perairan MalaogeDisperindag Kabupaten Tangerang Distribusikan 2.400 Liter Migor ke Pelaku UMKM

Dalam video yang beredar, kerumunan warga terlihat mengangkat bendera Ukraina dan menghalangi akses jalan raya ke fasilitas tersebut. Penduduk dengan para pekerja PLTN bersama-sama bergandeng tangan, berdiri, dan memadati jalan rute demi mencegah Rusia masuk. Terlihat pula truk-truk sampah, mobil, hingga ban ikut digunakan untuk memblokir jalan menuju area PLTN.

“Kami menyampaikan posisi kota kami dan penduduknya bahwa ZNPP berada di bawah perlindungan yang dapat diandalkan, bahwa pekerja dan para penduduk Enerhodar berada di bawah bendera Ukraina. Semua layanan kota bekerja dalam mode darurat. Tidak ada yang akan menyerahkan kota ini. Orang-orang ini telah bertekad,” tulis Wali Kota Enerhodar Dmytro Orlov di halaman Facebook-nya.

https://youtu.be/XpXLW1-okjE

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Rabu mengatakan bahwa Ukraina telah meminta bantuan untuk ikut memberi perlindungan bagi fasilitas nuklir di Ukraina, termasuk Chernobyl.”Ukraina telah meminta bantuan agar IAEA segera melakukan koordinasi kegiatan yang berkaitan dengan keselamatan (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl) dan fasilitas nuklir lainnya,” kata IAEA menurut CNN.

Permintaan Ukraina itu datang setelah Moscow memberi tahu IAEA pada hari Selasa bahwa pasukan Rusia telah mengambil kendali atas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia.

Surat Rusia kepada IAEA juga menyebutkan bahwa “para karyawan di situs nuklir Ukraina masih terus bekerja untuk menyediakan keselamatan nuklir dan memantau radiasi dalam mode operasi normal”. 

0 Komentar