Syekh Lemah Abang Menurut Pustaka Rajya Rajya i Bhumi Nusantara

Syekh Lemah Abang Menurut Pustaka Rajya Rajya i Bhumi Nusantara
Petilasan Syekh Lemah Abang di Doro
0 Komentar

SETELAH kedatangan Syekh Lemah Abang di Pulau Jawa, banyak para Pemuka Agama Islam tidak senang kepadanya, karena walaupun sama-sama Islam namun ia selalu berbuat aib dan selalu menjadi celaan. 

Syekh Lemah Abang dilahirkan di Malaka di Sanghyang Hujung, ia bersaudara dengan Syekh Datuk Kahfi, Sunan Ampel Denta, Syarif Hidayat, Pangeran Panjunan, dan para wali lainnya di Pulau Jawa. Ketika kecil bernama Abdul Jalil, pada usia remaja pergi ke Parsi lalu ke Bagdad, di sana ia berguru kepada penganut Syiah Muntadar, oleh karena itu ia penganutnya. Setelah pandai ia pergi ke Ghujarat dan kembali lagi ke Malaka dengan sebutan Ki Syeh Datuk Jabaranta dan beristri dengan perempuan Ghujarat. Pada perkawinannya beranak Ki Datuk Fardhun/Ki Datuk Bardut. 

Bersama Syeh Datuk Kahfi, ia tinggal di Gunung Amparan lalu di Cirebon Ghirang dan mendapatkan banyak murid lalu ke Pengging dan Bupati Pengging yaitu Ki Ageung Kebo Kenongo menjadi muridnya lalu ke Panjunan di Cirebon. Maka banyaklah muridnya di sana, ia juga pernah tinggal sebentar di Palembang.

Baca Juga:4 hari Lagi 83 KK Di Kelurahan Gumuruh Kena Gusur, Warga: Kami Harus Ngadu Sama Siapa?Menyusul Apple, Samsung Hentikan Penjualan Gawai di Rusia

Oleh para Wali yang sembilan ia dimusuhi, karena ia mengucapkan perkataan yang tabu dan berhenti melakukan kewajibannya yaitu syariat Rasul.

Perkataannya itu adalah: Bahwa saya adalah Tuh1an Yang Esa, Tuhan Yang Esa ada di hatiku maka para wali memusuhinya, apalagi ia bersama Ki Ageung Pengging berkehendak mendirikan kerajaan lalu menyerang Demak.

Ia juga berkehendak mengalihpujakan semua anutan menjadi Syiah dan berkehendak menjadi raja di Pulau Jawa.

Lalu Ki Ageung Pengging dibunuh oleh Sunan Kudus, semua murid Syekh Lemah Abang melarikan diri ke Cirebon, sedangkan Syeh Lemah Abang berlindung di Cirebon Ghirang.

Berita ini telah terdengar oleh Raden Patah, maka dikirimlah Sunan Kudus berikut bala tentaranya sebanyak 700 orang ke Cirebon untuk menyampaikan surat dari Sultan Demak kepada Sunan Cirebon yang isinya agar Sunan Carbon dapat menangkap dan membunuh Syeh Lemah Abang.

Permintaan Sultan Demak tersebut disetujui oleh Sunan Cirebon, lalu Sunan Kudus diperintah oleh Sunan Jati untuk pergi ke Cirebon Ghirang. 

0 Komentar