Syekh Abdul Malik bin Syekh Alimudin, Bintang Kejora dari Upuk Cirebon Timur

Syekh Abdul Malik bin Syekh Alimudin, Bintang Kejora dari Upuk Cirebon Timur
Mustopa (Dokpri)
0 Komentar

HARI ini Rabu, 30 Maret 2022 sedang berlangsung acara Konferensi Cabang NU Kabupaten Cirebon yang ke-16 di Pondok Pesantren Nihayatul Amal Waled. Sambil meramaikan hiruk pikuk arena Konfercab, penulis ingin sekali menyajikan tulisan jejak para wali penyebar agama Islam yang ada Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon Beliau adalah Syekh Abdul Malik bin Syekh Alimudin.

Dari arena Konfercab di Pondok Pesantren Nihayatul Amal kita berjalan kaki menuju ke arah Barat ada perempatan di situ ada gedung kantor KBNU MWCNU Waled. Di belakang gedung tersebut ada komplek makbarok makam waliyullah Syekh Abdul Malik bin Syekh Alimudin.

Sebelum menelusuri lebih lanjut sebenarnya ada banyak makam karomah waliyullah di sekitar Waled sampai Ciledug. Sebut saja ada Syekh Abdul Malik bin Syekh Alimudin (Karangsari Waled), Syekh Buyut Isa (Cikulak Waled), Syekh Habib Toha bin Yahya (Jatiseeng Ciledug) dan masih banyak lagi.

Baca Juga:Delegasi PBNU Bakal Kunjungi Palestina, Gus Yahya: Bangun Dialog Antara Nahdlatul Ulama dengan Bangsa PalestinaPeminat Hetero for Startup Bludak, Ganjar Pranowo: Dulu Ngeluh Susah Cari Kerja, Sekarang Ciptakan Peluang Kerja

Nama lengkapnya Syekh Abdul Malik bin Syekh Alimudin bin Sekh Lukmanul Hakim bin Syekh Qomar Dhalem bin Syekh Alimudin Supa. Lahir di Cihideung Kuningan sekitar tahun 1.800an . Beliau mesantren di Mbah Dako daerah Lengkong Kuningan. Pada waktu mesantren beliau dikejar-kejar perempuan cantik karena beliau berparas ganteng dan menarik, akhirnya dia kabur dari Pesantren Lengkong.

Suatu hari jum’at sewaktu Syekh Abdul Malik masih kecil, ayahanda Syekh Alimudin menemukan jimat selendang ada tulisan perpisahan dari isterinya Nawang Wulan “Wahai suamiku saya akan meninggalkan kalian berdua ini sudah takdir dari Alloh permisi saya mau pergi” dan akhirnya Syekh Alimudin dan anaknya Syekh Abdul Malik kecil ditinggalkan sang isteri tercinta.

Pada saat sudah agak besar dia mesantren di Lengkong dia dikejar-kejar perempuan dan akhirnya dia pergi ke Desa Kaligawe Susukan Lebak sekarang, terus pergi ke Desa Ambit beristrikan Buyut Turjan. Dalam riwayatnya ada yang mengatakan Syekh Abdul Malik isterinya 4. Dari Ambit pindah ke Karangsari dan menikah dengan orang Gunungsari. Di Desa Gunungsari saat itu ada 2 Pesantren, Pesantren sebelah Utara kali Ciberes dan Pesantren sebelah Selatan kali Ciberes.

0 Komentar