Sungai Aare Lokasi Berenang di Musim Panas, Setahun Telan 15-20 Korban

Sungai Aare Lokasi Berenang di Musim Panas, Setahun Telan 15-20 Korban
Sungai Aaree Swiss, tempat anak Ridwan Kamil terseret arus deras--Twitter/@Ijey
0 Komentar

SUNGAI Aare, Bern, Swiss, di mana anak Ridwan Kamil dilaporkan hilang, ternyata selama ini sudah menelan korban rata-rata 15-20 dalam setahun.

Emmeril Kahn Mumtadz, putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hilang sejak Kamis (26/5/2022) saat berenang di sungai tersebut.

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Swiss merangkap Liechtenstein, Muliaman Hadad mengutip keterangan aparat kepolisian setempat mengatakan bahwa korban rata-rata setahun mencapai 15-20 orang.

Baca Juga:Dubes RI untuk Swiss: Kondisi Sungai Aare Warna Kecokelatan, Salju Mencair di Musim Panas dan Suhu Air 16 Derajat Celsius46 Jam Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz Putra Kang Emil, Eril Belum Ditemukan

“Kenapa cukup banyak, karena cukup banyak orang (ke sungai itu) karena ini tempat orang berenang,” kata Muliaman Hadad dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (28/5/2022).

Menanggapi apakah ada peringatan terkait risiko di sungai itu. Muliaman menyebut di lokasi terdapat peringatan berupa rambu atau berbagai tanda.

Selain itu warga setiap saat bisa mengecek website pemerintah lokal terkait kondisi sungai.

“Berapa suhu air sungai dapat dilihat di website, disampaikan lengkap termasuk perkiraan derasnya arus yang rata-rata 180-220 m3/detik. Saya lihat sudah cukup informasi,” katanya.

Masyarakat setempat sudah sangat terbiasa sehingga mereka tidak perlu datang ke lokasi untuk mengetahui kondisi sungai. Warga terbiasa mengacu pada sumber informasi resmi yang ditayangkan di laman pemenrintah kota Bern.

“(yang datang ke sungai) Bukan hanya anak sekolah bahkan balita dan mereka juga bersama hewan piaraannya di bawah berenang,” kata Muliaman.Sungai Aare di Bern, Swiss.

Seperti diberitakan, sungai Aare tempat Emmeril Kahn Mumtadz dilaporkan hilang adalah tempat masyarakat setempat berenang di musim panas. Lokasi ini juga menjadi tujuan turis.

Baca Juga:Kedubes RI di Swiss Sebut Kondisi Terkini Emmeril Khan Mumtadz: Terus BerikhtiarKM Ladang Pertiwi Tenggelam di Selat Makassar, 25 Penumpang Hilang 17 Terselamatkan Berikut Identitasnya

Korban tenggelam di danau dan sungai di Swiss musim panas tahun lalu lebih banyak daripada tahun sebelumnya. Swiss Life Saving Society mengatakan, kurangnya penjaga pantai yang terlatih dan musim hujan menjadi penyebab sungai-sungai di Swiss lebih berbahaya.

Dikutip dari Swissiinfo.ch, sejak Januari-Agustus 2021, sebanyak 44 orang meninggal akibat kecelakaan saat berenang. Meski masih pertengahan tahun, jumlah itu sama dengan total korban tenggelam sepanjang tahun sebelumnya.

Adapun perincian korban adalah 23 meninggal di sungai, dan 12 di danau. Sisanya meninggal di kolam renang.

0 Komentar