Staf Tuding Kebijakan Editorial CNN: Corong Propaganda Israel, Penyensoran Perspektif Palestina dan Malpraktik Jurnalistik

Staf Tuding Kebijakan Editorial CNN: Corong Propaganda Israel, Penyensoran Perspektif Palestina dan Malpraktik Jurnalistik
CNN Center di pusat kota Atlanta. PHIL W.HUDSON
0 Komentar

MEDIA Amerika Serikat CNN menghadapi reaksi keras dari stafnya sendiri atas kebijakan editorial yang menurut mereka hanya menjadi corong propaganda Israel dan penyensoran perspektif Palestina dalam liputan jaringan tersebut dalam konflik terbaru di Gaza.

Para jurnalis di ruang redaksi CNN baik di AS dan luar negeri mengatakan bahwa liputan yang tidak berimbang tersebut terjadi akibat keputusan manajemen dan proses persetujuan pemberitaan. Hal ini mengakibatkan pemberitaan yang sangat berat sebelahmengenai serangan Hamas pada 7 Oktober dan pembantaian Israel terhadap warga Palestina di Gaza.

“Mayoritas berita sejak perang dimulai, terlepas dari seberapa akurat pemberitaan awalnya, telah diselewengkan oleh bias sistemik dan institusional dalam jaringan tersebut terhadap Israel,” kata salah satu staf CNN kepada The Guardian seperti dikutip Mondoweiss pada Minggu.

“Pada akhirnya, liputan CNN mengenai perang Israel-Gaza merupakan malpraktik jurnalistik.”

Baca Juga:Dituduh Terlibat Kasus Pencucian Uang, Raffi Ahmad: Tidak BenarKSAD Maruli Simanjuntak: Pilot Susi Air Philip Mark Merhtens, Informasi Terakhir dalam Keadaaan Sehat

Menurut laporan dari enam staf CNN di beberapa ruang redaksi, dan lebih dari selusin memo internal dan email yang diperoleh Guardian, keputusan berita harian dibentuk oleh serangkaian arahan dari kantor pusat CNN di Atlanta yang telah menetapkan pedoman ketat dalam peliputan.

Hal ini termasuk pembatasan ketat dalam mengutip Hamas dan melaporkan perspektif Palestina lainnya, padahal pernyataan pemerintah Israel hanya diambil begitu saja tanpa verifikasi lebih lanjut. Selain itu, setiap berita mengenai konflik Gaza harus disunting oleh biro Yerusalem sebelum disiarkan atau dipublikasikan.

Para jurnalis CNN mengatakan bahwa gaya pemberitaan diatur oleh pemimpin redaksi dan CEO baru CNN, Mark Thompson, yang menjabat dua hari setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

Beberapa staf menuding Thompson melakukan hal ini karena sebelumnya sebagai bos kantor berita Inggris BBC, ia dituduh tunduk pada tekanan pemerintah Israel dalam beberapa kesempatan. Ini termasuk permintaan untuk memecat salah satu koresponden terkemuka dari jabatannya di Yerusalem pada 2005.

Sumber internal CNN mengatakan hal ini, khususnya terjadi pada minggu-minggu awal perang. Mengakibatkan fokus yang lebih besar pada penderitaan Israel dan narasi Israel mengenai perang tersebut sebagai perburuan terhadap Hamas dan terowongannya, serta kurangnya fokus pada skala kematian warga sipil Palestina dan kehancuran di Gaza.

0 Komentar