Sri Mulyani Terima Kedatangan Alexia Latortue: Persetujuan Amerika Serikat Terhadap Pengalihan Utang

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan US Treasury Department Assistant Secretary for International Trade and Develo
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan US Treasury Department Assistant Secretary for International Trade and Development, Alexia Latortue. INstagram/smindrawati)
0 Komentar

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru saja menerima kedatangan US Treasury Department Assistant Secretary for International Trade and Development, Alexia Latortue di kantornya, Jakarta, Jumat (12/7/2024)

Sri Mulyani menuturkan, pertemuan dengan teman lama tersebut membahas banyak hal. Salah satunya mengenai persetujuan Amerika Serikat terhadap pengalihan utang untuk perlindungan alam (debt-for-nature swap).

“Alexia juga menyampaikan persetujuan Amerika Serikat untuk melakukan Debt Swap to Marine Conservation Reservation Agreement bag Indonesia sebesar $35 juta yang baru saja diumumkan. Tujuannya untuk ikut memperkuat dan menjaga kelestarian Laut dan Coral yang dilakukan Indonesia melalui berbagai inisiatif, kata Sri Mulyani melalui akun Instagram pribadi.

Baca Juga:4 Kecamatan 9 Desa 16.422 Jiwa Terdampak Banjir di Cirebon: Tanggul Sungai JebolIbu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa Hukum

Ini adalah perjanjian pertama kalinya yang berfokus pada ekosistem karang ini menandai langkah penting dalam upaya menjaga keanekaragaman hayati di salah satu negara yang memiliki lingkungan laut paling dinamis di dunia.

Hal lain yang turut dibahas adalah terkait transisi energi di Indonesia. Terutama pendanaan yang mulai mengalir di bidang renewable energy atau energi terbarukan. Turut hadir Bersama Alexia yaitu tim Just Energy Transition Partnership (JETP).

“JETP merupakan inisiatif kerja sama di bidang transisi menuju energi rendah karbon – yang diumumkan ole Presiden @jokowi pada sat Pertemuan Puncak Kepala Negara G20 di Bali (Presidensi G20 Indonesia). JETP didukung oleh berbagai negara -utamanya Amerika Serikat, Jepang dan Eropa, juga Multilateral Development Bank dan pendanaan swasta serta filantropis. Kami juga membahas mengenai perkembangan pasar karbon Indonesia,” jelas Sri Mulyani. (*)

0 Komentar