Sosok Penjaga Astana Gunung Jati, Diislamkan Sunan Gunung Jati di Tengah Laut

Sosok Penjaga Astana Gunung Jati, Diislamkan Sunan Gunung Jati di Tengah Laut
Lawang gede di Komplek Makam Sunan Gunung Jati, Gunung Sembung Astana (sumber: kitlv)
0 Komentar

Selain itu, karena dianggap sebagai orang yang telah biasa memuliakan jenazah ketika masih menjabat Patih di Keling, oleh Sunan Gunung Jati, Patih Keling dan Keturunannya diberikan hak istimewa yaitu menjadi Penjaga (Kuncen) di Astana atau di Makam Gunung Jati.

Penjaga Astana Gunung Jati-Keturunan Patih KelingMakam Gunung Jati bukan sembarang makam, dizamannya, komplek makam itu adalah komplek pemakaman para pembesar dan penguasa di Kesultanan Cirebon, sehingga tidak sembarang orang dapat mengunjunginya. Hanya keluarga pejabat tinggi dan keluarga keraton saja yang dapat mengunjungi area pemakaman tersebut.

Sebagai pemegang kunci pemakaman, maka dizamannya, setiap kali ada para pejabat tinggi Kesultanan yang hendak ziarah maka harus melalui kordinasi dengan Patih Keling. Selepas wafatnya Patih Keling, keturunannyalah yang berhak menjadi penjaga di Astana Gunung Jati.

Baca Juga:Agak Molor, Seluruh Pembangunan Formula E Ditargetkan Rampung 100 Persen Pada 1 MeiSidang Dakwaan, Jaksa Beberkan Detik-detik Irjen Napoleon Lumuri Wajah M Kece Pakai Tinja

Identifikasi Kerajaan KelingKeling sebagai sebuah nama kerajan memang menurut pendapat yang paling masyhur merujuk pada suatu kerajaan (Kalingga) yang terletak di India. Orang-orang India juga di Indonesia lazim disebut sebagai orang Keling. Hal inilah yang membuat sebagaian orang menduga jika Patih Keling yang tercatat dalam beberapa naskah Cirebon berasal dari India.

Jika merujuk pada pendapat tersebut, tentu bertentangan dengan kisah-kisah Patih Keling yang dikisahkan dalam beberapa naskah kuno Cirebon, sebab bagaimana mungkin patih Keling melarung jenazah Rajanya dilaut Jawa, bukankah negerinya di India?.

Berdasarkan hal tersebut, dapatlah dimengerti jika Keling yang dimaksudkan jelas suatu negeri yang berada di Jawa. Dalam sejarah Jawa sebetulnya sejak zaman Majapahit dikenal suatu Kerajaan bawahan Majapahit yang bernama Keling, penguasanya atau Rajanya biasa dipanggil atau dikenali dengan sebutan Bre Keling.

Mekipun begitu, jika merujuk pada info perjalanan Sunan Gunung Jati dari ampel menuju Cirebon, sepertinya perjalanan laut yang ditemupuh Sunan Gunung Jati dari Ampel adalah laut utara Jawa, bukan laut selatan, oleh karena itu, Keling yang dimaksudkan kemungkinan besar Kerajaan Kalingga yang letaknya berada di pesisir utara pulau Jawa, bukan Kerajaan Keling yang letaknya berbatasan dengan Kediri.

0 Komentar